Minggu, 05 Mei 2013

Beranda » Pungutan Moge Bengkak, Selundupan Merebak

Pungutan Moge Bengkak, Selundupan Merebak

TEMPO.CO , Jakarta: HARGA moge yang selangit ternyata dipicu tingginya pungutan pemerintah. Kepala Sub-Direktorat Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Haryo Limanseto, mengatakan bea masuk moge sangat tinggi. "Bisa melebihi seratus persen dari harga aslinya," kata dia kepada Tempo, pekan lalu.

Kandungan bahan baku impor hingga 100 persen memang menyebabkan pemerintah memungut bea masuk yang signifikan. Meski begitu, kata Haryo, tak ada kuota untuk impor moge sepanjang motor tersebut dalam kondisi baru.

Tingginya pungutan pajak dan bea masuk moge dibenarkan seorang rider yang tinggal di Jakarta Timur. Dia mengaku membayar Rp 25 juta untuk pajak, bea masuk, dan bea balik nama saat membeli sepeda motor Honda 600 cc pada 1999. "Padahal harga motornya cuma Rp 20 juta," ujarnya.

Dengan pajak yang begitu tinggi, banyak importir nakal memilih diam-diam menyelundupkan moge. Penyelundupan moge mencapai puncaknya pada 1997-1998, saat tren moge mulai berkembang. Kebetulan, selama periode tersebut, Kementerian Perdagangan merilis kebijakan membatasi impor moge. Akibatnya, importir kelimpungan memenuhi permintaan yang tinggi. Mereka putar akal. Akhirnya banyak moge diimpor dengan dokumen palsu. "Misalnya, dalam dokumen dinyatakan sebagai suku cadang, tapi isinya moge dalam bentuk terurai," katanya.

Selain selundupan, di Indonesia sempat marak moge "bodong" alias tak memiliki surat tanda nomor kendaraan (STNK). Salah satu pendiri Harley Davidson Club Indonesia, Indrodjojo Kusumonegoro, mengatakan praktek ini terjadi saat pemerintah membatasi kapasitas mesin sepeda motor impor. Pada 1993-1996, izin impor hanya dibuka untuk motor bermesin maksimal 250 cc. Akibatnya, moge dengan mesin lebih besar tidak bisa mendapatkan STNK. "Tapi, itu dulu. Sekarang tidak ada alasan bodong lantaran izinnya sudah dibuka," ujar pelawak yang akrab disapa Indro Warkop ini.

Untuk memberantas penyelewengan semacam ini, Haryo Limanseto mengatakan pemerintah dan polisi aktif melakukan razia moge. Sepanjang tahun ini, kata dia, tidak ada temuan moge ilegal. "Yang ilegal pasti tertangkap," katanya.

MARIA YUNIAR | RIZKI PUSPITASARI

Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi

Bos Pabrik Panci yang Siksa Buruh Jadi Tersangka
Kisah Buruh Pabrik Panci Kabur dari Sekapan Bos
Finalis X Factor Indonesia Ramaikan Konser Lenka
Profil Andressa Urach, Selingkuhan Ronaldo
Korban Tewas Bom TNI Sempat Dapat Uang dari SBY


http://www.tempointeraktif.com/hg/motor/2013/05/06/brk,20130506-478118,id.html