Selasa, 07 Mei 2013

Beranda » Pria Juga Jadi Korban Pelecehan Seks di Militer AS

Pria Juga Jadi Korban Pelecehan Seks di Militer AS

TEMPO.COWashington - Depertemen Pertahanan Amerika Serikat mengeluarkan laporan terbaru tentang kekerasan seksual di kalangan militer. Menurut dokumen Pentagon, korban kekerasan seks tak hanya menimpa anggota militer wanita tetapi juga pria.

Laporan itu mengatakan bahwa dari 1,4 juta personel aktif, 6,1 persen wanita atau 12.100 orang mengatakan mereka mengalami kontak seksual yang tidak diinginkan pada tahun 2012. Angka ini meningkat tajam dari 8.600 pada tahun 2010.

Untuk pria, jumlahnya meningkat dari 10.700 menjadi  13.900. Mayoritas pelaku adalah anggota militer atau sipil Departemen Pertahanan atau kontraktor, kata laporan itu. Kesimpulan utama dari laporan ini adalah bahwa "kekerasan seksual adalah masalah terus-menerus di militer dan tetap jauh dilaporkan."

Berdasar investigasi, diperkirakan sebanyak 26 ribu anggota militer mengalami kekerasan seksual tahun lalu. Termasuk di dalamnya adalah serangan seksual 30 instruktur Angkatan Udara terhadap calon prajurit di sebuah pangkalan Angkatan Udara di Texas.

Laporan itu muncul hanya beberapa hari setelah kepala unit pencegahan kekerasan seksual ANgkatan Udara ditangkap akhir pekan lalu atas tuduhan meraba-raba seorang wanita di lapangan parkir di Virginia.

Insiden ini memancing protes dari para pejabat senior Pentagon, anggota parlemen, dan Presiden Barack Obama, yang mengatakan kepada wartawan "tidak ada toleransi untuk ini."

"Kami mencari tahu seseorang yang terlibat dalam hal ini, mereka harus bertanggung jawab. Ditindak. Dilucuti jabatannya. Pengadilan militer. Dipecat secara tidak hormat. Ini tidak dapat diterima," kata Obama kepada wartawan. Ia mengatakan telah berbicara dengan Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan mengatakan kepadanya untuk serius menanggapi kasus ini.

Putusan Pentagon untuk mengumumkan laporan tentang pelecehan seksual di militer, menurut Hagel, karena Departemen Pertahanan sedang "marah dan muak atas kasus yang sangat mengganggu ini." Dia memperingatkan bahwa masalah kekerasan seksual telah mencapai titik yang bisa membahayakan kemampuan militer.

"Kekerasan seksual merupakan kejahatan yang keji dan salah satu tantangan paling serius yang dihadapi departemen ini," katanya. "Ini adalah ancaman terhadap keamanan dan kesejahteraan rakyat kita serta kesehatan, reputasi, dan kepercayaan dari institusi ini."

TELEGRAPH | TRIP B


Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry

Baca juga:
Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia
Jangan Anggap Sepele Insomnia
Cara Aman Atasi Gangguan Tidur
Tambah Langsing, Seleksi Alam Berubah pada Wanita


http://www.tempointeraktif.com/hg/amerika/2013/05/08/brk,20130508-478839,id.html