Senin, 06 Mei 2013

Beranda » Perbudakan Buruh, DPR Panggil Menteri Muhaimin

Perbudakan Buruh, DPR Panggil Menteri Muhaimin

Petugas kepolisian membawa barang bukti setelah menggerebek sebuah pabrik pembuatan alat dapur yang kerap menyiksa karyawannya di Sepatan, Tangerang, Banten, (3/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat berencana memanggil Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar terkait dengan perbudakan buruh di Tanggerang. DPR menilai perbudakan ini akibat kelalaian pihak yang terkait dengan ketenagakerjaan. 

"Ini betul-betul tidak bisa diterima akal sehat," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 6 Mei 2013. Priyo tidak percaya, perbudakan masih terjadi di abad modern dan lokasinya tidak jauh dari Jakarta.

Penyekapan buruh pabrik panci di Tangerang, terkuak setelah dua buruh, Andi Gunawan, 20 tahun, dan Junaidi, 22 tahun, melarikan diri. Keduanya sudah bekerja selama tiga bulan di perusahaan milik Yuki Irawan itu. Junaidi kabur pada 22 April 2013. 

Sebelum lari, ia bekerja seperti hari-hari sebelumnya. Bersama ke-25 buruh lainnya, Junaidi diangkut dari pabrik pembuatan panci di Sepatan ke pabrik pengolahan limbah aluminium di Dadap, Kosambi. Sekitar subuh, mereka berangkat dengan mobil boks yang dikunci dari luar.

Dari pukul 06.00-24.00, mereka bekerja di pabrik pengolahan limbah Dadap. Kala itulah Junaidi melompati tembok, menerobos semak-semak, lari ke jalan tol, dan menumpang kapal di Pelabuhan Merak, Banten, sampai di Lampung.

Priyo meminta pemilik pabrik diperiksa kesehatan kejiwaannya. Dia menganjurkan agar seusai masa reses DPR memanggil Menteri Tenaga Kerja untuk menindaklanjuti persoalan ini. DPR akan memeriksa dan mencari fakta dalam kasus perbudakan ini.

Dia menjelaskan, kasus perbudakan ini mesti diusut tuntas. Priyo menyesalkan kasus ini muncul di tengah penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kalangan buruh. "Ini benar-benar satu hal yang membuat kita sangat gundah," kata dia.

Priyo meminta semua pihak tidak lepas tangan dari kasus ini. Termasuk, apakah ada pembiaran dalam perbudakan ini. Dia khawatir kasus ini merupakan fenomena gunung es. Indonesia yang sedang dibangun justru masih ada praktik-praktik perbudakan.

WAYAN AGUS PURNOMO


Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg

Baca juga:
Ini Motif Perbudakan Buruh Panci di Tangerang
Massa Bakar Al-Quran di Masjid Jemaat Ahmadiyah
Ini Kata Dubes Inggris Soal Kantor OPM di Oxford
Anwar Ibrahim Berkicau Menangkan Pemilu Malaysia


http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2013/05/06/brk,20130506-478263,id.html