Senin, 06 Mei 2013

Beranda » Mencetak Satelit di Luar Angkasa

Mencetak Satelit di Luar Angkasa

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu proposal unik dari lomba International Space Apps Challenge ini datang dari Kanada. Bentuknya berupa purwarupa printer untuk membuat satelit ukuran sebenarnya di luar angkasa, yang disebut International Print Station.

"Idenya sangat imajinatif dan dikerjakan dengan baik," kata Jonathan Moneta, salah satu anggota panitia di sana. Purwarupa ini meraih penghargaan terbaik untuk kategori peranti keras. Idenya berasal dari tren perkembangan printer 3D yang berkembang pesat.

Oskar Pruski, pembuat purwarupa ini, beranggapan pembuatan komponen, seperti pembangkit energi atau sekadar elevator di luar angkasa, bakal lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan membuatnya di bumi lalu membawanya ke luar angkasa. Namun, bahan utamanya, seperti metal dan plastik atau kaca, tetap diimpor dari bumi.

Para pengembang aplikasi di Kanada sangat bersemangat untuk mengikuti lomba ini. Terlebih lagi, negara itu telah memiliki seorang astronaut, yaitu Chris Hadfield, yang sedang mendapat kepercayaan untuk bertugas di stasiun luar angkasa internasional. Dari sana, Hadfield gemar mem-posting kegiatannya.

Ide untuk membuat pesawat luar angkasa ternyata juga sedang digagas NASA, bernama Spederfab. Pengembangan ide ini dilanjutkan dengan menjalin kerja sama antara NASA dan perusahaan swasta Tethers Unlimited, yang mendapat dana awal US$ 100 ribu (sekitar 960 juta) untuk pengembangan awal.

Chief Executive Officer Tethers Unlimited, Robert Hoyt, mengatakan, "Kami ingin suatu saat nanti bisa membuat secara utuh satu pesawat ulang-alik di luar angkasa". Satu perusahaan swasta lainnya yang sedang menggarap ide ini adalah Made In Space.

"Teknologi pencetakan tiga dimensi luar angkasa bakal mengubah pandangan banyak pihak tentang eksplorasi batas terjauh," kata Aaron Kemmer, CEO Made in Space.

BUDI RIZA


http://www.tempointeraktif.com/hg/itempo/2013/05/06/brk,20130506-478288,id.html