INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG Jumat (3/5/2013) diprediksi melemah terbatas dalam kisaran support 4.975-4.995 dan resistance 4.998-5.001. Inilah sebelas saham yang jadi pilihan untuk Jumat (3/5/2013).
Pada perdagangan Kamis (2/5/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG 
) ditutup melemah 66,87 poin (1,32%) ke posisi 4.994,046. Intraday terendah 4.992,152 dan tertinggi 5.062,65. Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan net buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan net sell.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, tampaknya keinginan untuk profit taking lebih besar ketimbang bertahan untuk membuat IHSG tidak melemah lebih dalam. "Terlihat bahwa IHSG terkena aksi tersebut setelah menyentuh level tertinggi terbarunya di awal bulan ini," katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Menurut dia,pelemahan indeks salah satunya dipicu oleh kekhawatiran pelaku pasar akan longsornya IHSG di bulan Mei ini. Sebab, pasar trauma pada tahun-tahun sebelumnya di mana di bulan tersebut IHSG cenderung turun.
Indeks juga mendapat tekanan negatif dari sentimen negatif setelah diturunkannya peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor's Ratings Services (S&P) dari positif ke stabil. "Di sisi lain, mulai berbalik arahnya bursa saham Asia menjadi negatif yang diikuti dengan pembukaan bursa saham Eropa membuat pelaku pasar lebih memilih melepas posisi," tuturnya.
Investor asing pun, kata Reza, mulai jualan saham. Namun, mereka masih mencatatkan net buy dengan adanya crossing saham PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) senilai Rp7,87 trilun pada harga rata-rata Rp5.312.
Lebih jauh, Reza memperkirakan, pada perdagangan Jumat (3/5/2013) IHSG akan berada pada support 4.975-4.995 dan resistance 4.998-5.001. "Indeks berpola menyerupai black piercing line di bawah upper bollinger bands (UBB)," ujarnya.
Moving Average Convergence-Divergence (MACD) bergerak tipis dengan histogram negatif yang memanjang. The Relative Strength Index (RSI), William's %R, dan Stochastic mulai downreversal dari area overbought. "Meski ditutup di atas target support 4.989, IHSG memberikan sinyal penurunan," tandas Reza.
Menurut dia, laju negatif ini dimungkinkan bisa berlanjut jika masih adanya aksi jual massif pelaku pasar. Hanya saja, diharapkan pelemahan dapat terbatas bila laju bursa saham global masih positif.
Di atas semua itu, Reza menyodorkan sebelas saham sebagai bahan pertimbangan para pemodal. Saham-saham tersebut adalah PT Summarecon Agung (SMRA), trading sell dengan support Rp2.650-2.700, resistance Rp2.775-2.800, dan target harga Rp2.675. "Hanging man di bawah UBB," tuturnya.
PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS), trading buy dengan support Rp1.420-1.450, resistance Rp1.490-1.510, dan target harga Rp1.500. "Inverted hammer. Stochastic upreversal," tuturnya.
PT Wijaya Karya (WIKA), buy on weakness dengan support Rp2.375-2.425, resistance Rp2.500-2.525, dan target harga Rp2.500. "Doji star dekati UBB," ungkap dia.
PT Nippon Indosari Corporindo (ROTI), buy on weakness dengan support Rp7.600-7.750, resistance Rp7.900-7.950, dan target harga Rp7.900. "Tweezers top dekati UBB," kata Reza.
Saham-saham lainnya, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dalam kisaran Rp9.200-9.850, trading sell jika Rp9.300 gagal bertahan; PT Media Nusantara Citra (MNCN) dalam kisaran Rp3.125-3.350, trading buy selama di atas Rp3.275; PT Express Transindo Utama (TAXI) dalam kisaran Rp 1.330-1.430, trading buy selama di atas Rp1.370;
PT Indofood CPB Sukses Makmur (ICBP) dalam kisaran Rp11.600-12.500, trading sell jika Rp11.950 gagal bertahan; PT Visi Media Asia (VIVA) dalam kisaran Rp530-600, trading buy selama di atas Rp550; PT Ciputra Property (CTRP) dalam kisaran Rp1.140-1.230, trading sell jika Rp1.150 gagal bertahan; dan PT Astra International (ASII) dalam kisaran Rp7.150-7.450, trading sell jika Rp7.150 gagal bertahan.
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1985079/sebelas-saham-pilihan-untuk-jumat-352013
