Seorang anggota Densus 88 melakukan penggerebekan di sebuah kontrakan yang ditempati empat orang terduga teroris di Kampung Baturengat, Bandung, Rabu (8/5). Tiga orang terduga teroris tewas dalam aksi penangkapan ini. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Wakil Kepala Polda Jawa Barat Brigjen Rycko A. Dahniel memastikan tak satupun warga setempat yang disandera para teroris yang bersembunyi di rumah di RT 02 RW 08 Jalan Batu Rengat, Cigondewah Hilir, Bandung, Rabu 8 Mei 2013. "Tidak ada sandera. Yang tadi dikatakan anak kecil itu anak keluarga di kontrakan sebelah (rumah persembunyian teroris). Sekarang sudah dievakuasi oleh kepolisian,"ujar dia saat gelar konferensi pers di Jalan Batu Rengat.
Hal serupa juga diungkapkan Popon, tetangga. Kedua anak, kata dia, adalah anak pedagang martabak asal Jawa Tengah atau Timur yang menghuni di sebelah kamar kontrakan para teroris. "Namanya Jason, sekitar 5 tahun, dan Nok, sekitar 3 tahun. Tapi tadi dua-nya sudah dibawa polisi sekitar jam 11.00 WIB,"kata dia.
Yudi, tetangga lainnya, juga menyebutkan saat Densus mengepung rumah sekitar pukul 10.00 tadi, beberapa anak sempat terjebak dalam kepungan. "Tapi sekitar jam 11.00 semua sudah keluar dan di dalam rumah itu tinggal 4 orant itu. Jadi nggak ada yang tersandera, cuma sempat terjebak,"kata dia.
Yudi mengaku mengontrak kamar bersama istrinya di rumah Anda sejak 3 bulan lalu. Di rumah bercat merah yang menghadap timur itu, kata dia, ada empat kamar dikontrakan. Kamar paling selatan dihuni pedagang martabak, Yudi di kamar tengah. Mereka yang tak dia kenal itu mengontrak dua kamar paling utara. "Sebulan harga kontrakan Rp 400 ribu,"kata dia.
Selepas magrib suara letusan sempat tak terdengar dari lokasi pengepungan. Namun sekitar pukul 18.30, suara tembakan kembali terdengar. Bahkan dentuman keras mirip bom kembali menggetarkan Batu Rengat sekitar pukul 18.30 WIB.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler Lainnya:
BIN: Teroris Bandung Terkait Mampang
Mereka Melempar Bom Pipa
Teroris Tak Menyerah, Densus Akan Menyerbu
http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2013/05/08/brk,20130508-479019,id.html
