Sabtu, 04 Mei 2013

Beranda » Korban Tewas Bom TNI Sempat Dapat Uang dari SBY

Korban Tewas Bom TNI Sempat Dapat Uang dari SBY


TEMPO.CO, Situbondo -- Syukur, salah satu korban tewas karena ledakan bom TNI, ternyata sempat diberi uang Rp 2 juta oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menonton latihan gabungan TNI, Jumat lalu. "Dapat uang Rp 2 juta katanya titipan Pak SBY," kata Muhammad, keponakan Syukur kepada Tempo, Sabtu 4 Mei 2013.

Syukur adalah salah satu korban tewas akibat bom sisa latihan gabungan TNI di Pusat Latihan Tempur, Karangtekok, Situbondo, hari ini. 

Muhammad bercerita, Syukur sebenarnya sudah memunguti sisa-sisa bom yang tidak meledak dari latihan gabungan itu sejak Jumat. Di kalangan marinir Puslatpur Situbondo, Syukur memang sudah dikenal sebagai pemungut bom. Dia bekerja sebagai pemungut bom sekitar sepuluh tahun lalu.

Menurut Muhammad, Syukur sempat menelponnya pada Jumat sore kemarin. Dia mengabarkan kalau ingin mengunjungi Muhammad di Banyuwangi besok. "Tapi sebelum datang, dia sudah meninggal," kata dia.

Korban tewas lainnya bernama Untung, 50 tahun. Sedangkan empat korban luka adalah Asyari, Didi, Yunus dan Sunaryo.

Menurut Sunaryo, mereka berlima diminta bantuan oleh Syukur untuk membongkar bangunan seng alumunium yang dijadikan sasaran tembak. Sasaran tembak itu, kata dia, tidak berhasil meledak dalam latihan gabungan.

Lokasi bangunan sasaran tembak berada di area perbukitan. Baru separuh bangunan seng dibongkar. Syukur kemudian menemukan sebuah mortir sepanjang setengah meter di dekat bangunan itu. "Mortirnya sempat diputar-putar juga oleh Sukur," ujarnya.

Namun tiba-tiba, mortir tersebut meledak di tangan Syukur. Kelima orang sempat melarikan diri. Rata-rata mereka terluka di bagian punggung. Sejumlah marinir yang berada di bawah bukit langsung mengevakuasi mereka ke puskesmas. Namun Untung ternyata tewas dalam perjalanan ke puskesmas.

IKA NINGTYAS


http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2013/05/04/brk,20130504-477952,id.html