Sabtu, 04 Mei 2013

Beranda » Kantor OPM di Inggris Tak Resmi Didukung Parlemen

Kantor OPM di Inggris Tak Resmi Didukung Parlemen

TEMPO.CO, Jakarta--Pemerintah Indonesia menilai kehadiran anggota parlemen Inggris dalam pembukaan kantor perwakilan Organisasi Papua Merdeka tidak mewakili sikap parlemen negara kerajaan itu secara keseluruhan. Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene, pemerintah Inggris yang saat ini merupakan pemerintahan koalisi Partai Konservatif dan Buruh sepenuhnya mendukung kedaulatan Indonesia.

"Itu hanya dukungan individu, tidak mewakili parlemen Inggris secara keseluruhan," kata Tene kepada Tempo, Sabtu, 4 Mei 2013. Langkah anggota parlemen Inggris Andrew Smith yang menghadiri pembukaan kantor OPM, lanjut dia, hanyalah pandangan pribadi.

"Pemerintah Inggris tetap pada prinsipnya yang mendukung kedaulatan Indonesia," kata Tene. Namun dia mengaku tidak akan lengah terhadap berbagai perkembangan yang terjadi atas pembukaan kantor perwakilan OPM itu. (Lihat: OPM Dirikan Kantor Perwakilan Parlemen di Inggris)

Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyatakan pembukaan kantor itu hanyalah bagian dari upaya sekelompok orang yang sudah lama ingin Papua berpisah dari Indonesia. "Kami akan menanggapi hal itu dengan segera memanggil Duta Besar Inggris," kata Julian.

Soal kehadiran anggota parlemen Inggris dalam peresmian kantor itu, Julian juga sependapat dengan Tene. "Meskipun ada anggota yang hadir, itu tidak mewakili sikap parlemen secara keseluruhan. Anggota parlemen kan banyak, jadi itu sifatnya pribadi saja," kata dia.

Sebelumnya, Organisasi Papua Merdeka resmi membuka kantor di Kota Oxford, Inggris, 28 April lalu. Pembukaan kantor itu dihadiri oleh anggota parlemen Inggris Andrew Smith, Walikota Oxford Moh Niaz Abbasi, mantan Walikota Oxford Elise Benjamin dan koordinator Free West Papua Campaign (FWPC) Benny Wenda. (Ada Kantor OPM di Oxford, Dubes Inggris Dipanggil)

Hadir pula pemain rugby nasional Papua New Guinea Paul Aiton, Jennifer Robinson dan Charles Foster dari kelompok pengacara internasional untuk Papua Barat, mahasiswa Universitas Oxford, warga Papua di Belanda dan pendukung Papua Merdeka di Inggris.

SUBKHAN

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional


Baca juga:

Rayakan Hari Integrasi, Warga Papua Minta Merdeka
Ada Kantor OPM di Oxford, Dubes Inggris Dipanggil
Susno Duadji Menyerahkan Diri di Cibinong
Begini Susahnya Melacak Susno Versi Mabes Polri


http://www.tempointeraktif.com/hg/politik/2013/05/05/brk,20130505-477992,id.html