Kamis, 02 Mei 2013

Beranda » Benci Penampilan Sendiri? Ini Penyebabnya

Benci Penampilan Sendiri? Ini Penyebabnya

TEMPO.CO, Los Angels--Mereka yang tidak suka dengan penampilannya sendiri ternyata mengalami sejenis gangguan mental yang disebut body dysmorphic disorder (BDD). Menurut penelitian terbaru, kelainan ini terjadi akibat adanya 'kabel yang rusak' di otak.

Para ilmuwan dari University of California, Los Angeles menemukan bahwa orang-orang yang mengalami gangguan psikiatrik ini memiliki pola jaringan kabel abnormal di keseluruhan otak mereka. Selain itu, mereka juga mengalami koneksi abnormal antara wilayah di otak yang terlibat dalam proses visual dan emosional. Hal tersebut diyakini menjelaskan mengapa orang-orang yang mengalami kelainan itu mempersepsikan dirinya jelek meskipun mereka tampil normal seperti orang lain.

"Kami menemukan hubungan yang kuat antara rendahnya efisiensi koneksi di seluruh otak dan sulitnya body dysmorphic disorder," kata Dr. Jamie Feusner seperti dikutip situs Daily Mail edisi 30 April 2013."Efisiensi yang paling lemah dari koneksi otak pasien dan gejala terburuk khususnya perilaku kompulsif seperti mengecek cermin."

Orang-orang yang mengalami kondisi ini cenderung terpaku pada detail kecil seperti noda tunggal pada wajah mereka, ketimbang melihat penampilan diri sendiri secara menyeluruh. Pasien menjadi stres dengan penampilan mereka yang membuat mereka tidak bisa berlaku normal dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi tersebut dialami oleh sekitar 120 ribu orang Inggris.

Dalam penelitiannya, Dr Feusner dan rekan-rekannya mengamati pemindaian otak pada 14 orang dewasa yang didiagnosis mengalami BDD dan 16 orak orang dewasa sehat. Tujuan dari studi ini untuk mengetahui koneksi otak dan mengetahui bagaimana koneksi otak diorganisir. Dari hasil tersebut para peneliti bisa menciptakan 'peta' keseluruhan otak. Temuan mereka menunjukkan bahwa orang yang mengalami BDD mempunyai pengelompokan jaringan tinggi yang abnormal di seluruh otaknya. Artinya, para penderita gangguan ini tidak memproses informasi dengan benar.

Sementara BDD adalah gangguan parah yang berkaitan dengan penampilan fisik seseorang. Para penderitanya menghabiskan banyak waktu untuk mengkhawatirkan penampilan mereka dan mengalami penyimpangan dalam melihat diri sendiri. Umumnya hal ini terjadi para mereka yang memang mempunyai sejarah depresi dan datang bersamaan dengan gangguan mental lainnya seperti OCD dan anorexia (gangguan makan).

Hingga kini penyebab BDD belum diketahui secara pasti tetapi kemungkinan hal tersebut adalah genetis yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kimiawi dalam otak, seperti yang ditemukan dalam penelitian terbaru. Pengobatan untuk kasus ini biasanya adalah kombinasi obat antidepresi dan melakukan terapi.

DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI

Topik terhangat:
Susno Duadji
 | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga:
Kacang Sumber Makanan Menyehatkan
Implan Payudara Meningkatkan Risiko Kanker
Perokok Pasif Turun Kadar Kolesterol 'Baik' 
Elza Syarif Puji Keselarasan Kaum Hawa Indonesia


http://www.tempointeraktif.com/hg/kecantikan/2013/05/03/brk,20130503-477564,id.html