Jumat, 12 April 2013

Beranda » Warga Diminta Ikut Awasi Kartu Jakarta Pintar

Warga Diminta Ikut Awasi Kartu Jakarta Pintar

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta meminta warga di tingkat kelurahan dan rukun tetangga ikut mengawasi penggunaan uang tunjangan Kartu Jakarta Pintar yang diterima para siswa miskin. Selain penggunaan uang, menurut Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi, yang perlu juga diawasi adalah tepat atau tidaknya dan layak atau tidaknya seorang siswa menerima Kartu Jakarta Pintar. "Karena data bisa berubah. Ada anak yang lulus dan naik kelas. Warga miskin pun bisa berubah," kata Taufik saat membagikan 80.384 Kartu Jakarta Pintar tahap kedua di SMK Negeri 16 Jakarta, Jumat 12 April 2013.

Sebagai langkah nyata, Dinas Pendidikan akan bekerja sama dengan Wali Kota di Ibu Kota untuk memasang daftar siswa yang menerima Kartu Jakarta Pintar di kantor kecamatan dan kelurahan. "Bahkan bila perlu hingga tingkat rukun tetangga," katanya. Sekolah juga diwajibkan memasang daftar nama siswa yang mendapat Kartu Pintar.

Masyarakat juga bisa menyampaikan masukan dan evaluasi terhadap program ini lewat 088801152095. "datanya harus lengkap, ada nama, alamat, dan sekolahnya. Supaya bisa kami tindak lanjuti," kata Taufik. (Baca: Lebih Dari 700 Kartu Jakarta Pintar Rusak) 

Dinas Pendidikan kembali memberikan kartu yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo itu kepada puluhan ribu. Kali ini siswa setingkat SD paling banyak menerima kartu, yakni 50.146 siswa, lalu 22.012 siswa tingkat SMP, dan 8.196 siswa tingkat SMA serta sekolah luar biasa 30 siswa. Dengan anggaran senilai Rp 804, sampai Juni mendatang Dinas Pendidikan menargetkan 332 ribu siswa menerima Kartu Pintar. Sebelumnya, Dinas sudah berhasil membagikan kartu untuk tahap pertama bagi 70 ribu siswa. Bagi siswa miskin tapi belum terdaftar, sekolah masih bisa mengajukan sampai akhir Juli mendatang. Informasi soal Kartu Pintar bisa dilihat di situs www.infokjp.net. (Baca: Ini Syarat Agar Dapat Kartu Jakarta Pintar)

Taufik berharap dengan tunjangan ini siswa miskin bisa terbantu untuk ongkos transportasi, seragam, sepatu, buku, alat tulis, dan tambahan gizi. Jumlah tunjangan yang diterima siswa tergantung tingkat pendidikan. Siswa SMA dan SMK menerima Rp 240 ribu per bulan, siswa SMP Rp 210 per bulan, dan siswa SD Rp 180 per bulan. Uang turun setiap tiga bulan sekali dan bisa diambil siswa lewat ATM Bank Mandiri. "Kami berharap tidak ada lagi alasan bagi siswa untuk putus sekolah," ujarnya. (Baca juga: 500 Kartu Jakarta Pintar Belum Bisa Digunakan)

Uang bantuan siswa ini disambut dengan senang oleh para siswa. Salah satu siswa yang menerima kartu, Ika Sartika, 11 tahun, kelas V SD 02 Petang Kalideres, mengaku senang dengan uang bantuan Rp 180 ribu per bulan itu. Uang itu, kata dia, sangat membantu meringankan beban orang tuanya yang bekerja sebagai tukang ojek. "Saya mau belikan seragam," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti, mendesak Dinas Pendidikan untuk terus memperbarui database siswa miskin agar penerima Kartu Pintar tepat sasaran. "Jangan sampai niat yang sudah baik ini keliru karena datanya salah," katanya. Simak berita Kartu Jakarta Pintar di sini.

ADITYA BUDIMAN | DESYANI | NURHASIM

 

Baca Berita Terpopuler:

Denny Sumargo Menangis di Hadapan DJ Verny

Lagi, Cuit Anas di Twitter Sentil SBY

Begini Cara Wildan Meretas Situs Presiden SBY
Razia Ngangkang di Aceh, 35 Orang Terjaring


http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2013/04/13/brk,20130413-473140,id.html