Senin, 29 April 2013

Beranda » May Day, Buruh Yogya Akan Kumpul di Malioboro

May Day, Buruh Yogya Akan Kumpul di Malioboro

TEMPO.CO , Yogyakarta - Puluhan organisasi masyarakat di Yogyakarta menggalang aksi untuk memperingati hari buruh, 1 Mei mendatang. Dipusatkan di sepanjang jalan Malioboro, aksi itu diperkirakan akan melibatkan seribu massa dari berbagai kalangan; buruh, mahasiswa, lembaga swadaya masyarakat, hingga organisasi wartawan. "Akan dimulai pukul 9 pagi di lapangan parkir Abu Bakar Ali," kata Koordinator Umum Aksi Kirnadi, Senin, 29 April 2013.

Sejumlah isu menjadi tuntutan dalam aksi itu. Di antaranya penghapusan sistem kerja kontrak, penolakan pemberangusan serikat pekerja, pemenuhan hak normatif buruh, hingga kesejahteraan bagi jurnalis.

Lelaki yang juga menjabat sebagai Sekretatris Aliansi Buruh Yogyakarta itu mengatakan persoalan kesejahteraan dan hak normatif buruh masih kerap diabaikan pengusaha. Alinasi mencatat, sejak Januari lalu telah menerima 20 pengaduan tentang persolaan tenaga kerja. Di antaranya upah di bawah standar, jam lembur yang tak diberikan, jam kerja lebih dari 8 jam per hari, hingga tak adanya jaminan sosial tenaga kerja. "20 pengaduan dengan 500 korban," kata dia.

Kepala Divisi Perburuhan Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta Adhitya Johan Rahmadan mengatakan sejak Mei-Desember 2012 tercatat sejumlah pelanggaran perburuhan. Di antaranya kasus 14 pemutusan hubungan kerja pada 276 buruh. Adapun sejak Januari 2013 hingga sekarang terdapat 3 kasus PHK pada 4 buruh. "Tren-nya ke depan masih tetap sama, PHK masih tinggi," kata dia, memperkirakan.

Salah satu alasan, sambung dia, bisnis di Yogyakarta didominasi oleh industri pariwisata. Sebagaian besar di antara industri itu menggunakan jasa alih data (outsourching) sebagai pekerjanya. Ironisnya, tak hanya industri swasta, beberapa perusahaan milik negara pun masih menerapkan sistem itu. "Ini posisi yang melemahkan pekerja," kata dia.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta Hendrawan Setiawan mengatakan hubungan industrial semacam itu juga menimpa wartawan. "Banyak hubungan kerja antara media dan wartawan juga tak jelas," kata dia.

Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia DIY Supri Harsono mengatakan tak memperdulikan rencana aksi buruh itu. Dua serikat pekerja yang tergabung dalam forum tripartit, SPN dan SPSI, menjamin tak menggelar aksi untuk memperingati hari buruh internasional. "Tidak tahu, itu serikat yang mana yang akan aksi," kata dia.

Menurut dia, silakan saja para buruh menggelar aksi asal tak anarkis. Jika memang terdapat aksi kekerasan, semisal sweping ke pabrik-pabrik untuk menggalang massa, ia mengatakan, Apindo akan menyerahkan persoalan itu ke pihak kepolisian. "Tidak persoalan mau aksi, asal jangan maksa-maksa," kata dia.

ANANG ZAKARIA


Topik terhangat:

Gaya Sosialita | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Baca juga
Inilah Dinasti Politik Partai Demokrat
Susno Duadji Buron
Jika Susno Ditetapkan Buron, Kedaluwarsa 18 Tahun
Casillas ke Arsenal Jika Mourinho Masih di Madrid
Kejagung Buru Buronan Susno Duadji


http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2013/04/30/brk,20130430-476726,id.html