Minggu, 21 April 2013

Beranda » Solar Langka, Jadwal Bus Amburadul

Solar Langka, Jadwal Bus Amburadul

TEMPO.CO, Yogyakarta -Kelangkaan solar bersubsidi yang berlangsung di sejumlah daerah membuat jadwal keberangkatan dan kedatangan bus angkutan umum berantakan.  "Jadwal tersebut terganggu karena antrean panjang solar," kata Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia Kurnia Lesani Adnan, Minggu, 21 April 2013.

Dia mengatakan banyak menerima keluhan tentang kelangkaan solar bersubsidi di stasiun-stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), di antaranya untuk rute dari Jawa Timur ke Jawa Tengah dan Bali. Bahkan, armada miliknya, Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO SAN), pernah mengantre 6-8 jam untuk mendapat solar.  "Dari Solo ke Yogya, solar subsidi hanya ada di Klaten,"  kata dia mencontohkan.

Akibat kelangkaan itu, Kurnia melanjutkan, tak jarang bus terpaksa menggunakan solar nonsubsidi agar tetap beroperasi. "Sementara biaya operasional membengkak, tarif penumpang tetap dan tak dinaikkan.  Kami tak berani menaikkan tarif," kata dia.

Di PO SAN sendiri, kata Kurnia, sedikitnya 50-60 persen armada dihentikan sementara. Dari jumlah total 110 armada, ada sekitar 40 bus yang kini berhenti.  Bukan hanya karena solar langka, tapi juga karena sedang low season. Namun, bus-bus itu tak bisa terus berhenti beroperasi. Di bulan Mei mendatang, Kurnia memperkirakan permintaan akan kembali tinggi, sehingga diharapkan persoalan solar segera bisa teratasi.

Menurut Kurnia, pemerintah terkesan gamang dalam memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak. Jika tak segera ada kepastian tentang kebijakan bahan bakar, ia khawatir justru akan membingungkan masyarakat.

Saat ini, pemerintah berencana membagi dua jenis SPBU, antara SPBU yang menjual BBM bersubsidi dan yang subsidinya dikurangi. Dengan harga BBM bersubsidi Rp 4.500 per liter, harga BBM yang subsidi yang dikurangi diperkirakan mencapai Rp 6.500 per liter.  "Naikan saja semua Rp 6.500,"  kata dia.

Pemilik PO.Rosalia Indah Rosanto Adi mengatakan armadanya mengalami hal yang sama. Di Jakarta dan Semarang, serta sejumlah daerah di Sumatera, armadanya mengalami keterlambatan lantaran kelangkaan solar. "Keterlambatan itu rata-rata berlangsung selama 4 jam karena bus harus mengantre solar di SPBU. Jika kondisi itu terus berlangsung, saya khawatir layanan terhadap penumpang akan terganggu," kata dia.

ANANG ZAKARIA

Berita lainnya:

2 Mantan Presiden PKS Ziarah ke Makam Raden Patah  
Ayah Pelaku Bom Boston: Katakan Semua ke Polisi
Tersangka Bom Boston Tertangkap Kamera iPhone
Kronologi Penyerangan di DPP PDIP  


http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2013/04/21/brk,20130421-474852,id.html