TEMPO.CO, Depok: Seorang Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ditabrak kereta rel listrik (KRL) Commuter Line di perlintasan 24 A Stasiun Pondok Cina, Jum'at, 19 April 2013. Mahasiswa bernama Aradan Trengganala , 20 tahun, itu tewas di tempat. "Badannya masih utuh, tetapi kakinya sudah terpisah-pisah," kata Herman, 42 tahun, saksi mata.
Menurut saksi mata, kecelakaan itu terjadi sekitar pukul 07.00. Saat itu ada kereta yang tengah berhenti di Stasiun Pondok Cina. Palang pintu di lintasan itu sudah diturunkan, namun Aradan yang mengendarai sepeda motor tetap menerobos. Tak diduga, dari arah Jakarta datang kereta dengan kecepatan tinggi dan menghantam Aradan. "Petugas sebenarnya sudah mengingatkan, tapi dia tetap menerobos," kata Herman.
Tubuh Aradan terseret hingga 20 meter dari perlintasan itu. Sedangkan sepeda motornya terseret hingga ujung stasiun Pondok Cina yang jaraknya sekitar 200 meter.
Pantauan Tempo, para pengendara yang melewati lintasan itu memang tidak bisa melihat kedatangan kereta dari arah Jakarta. Sebab, sekitar 70 meter dari perlintasan terdapat belokan. Namun, penjaga perlintasan bisa mengetahuinya dari tombol yang menyala di pos pantauannya.
Supriatna, penjaga pintu lintasan, mengatakan dirinya hanya bisa memberi peringatan tetapi tidak bisa memaksa pengendara untuk berhenti saat sinyal menyala. Apalagi palang pintu yang digunakan masih menyisakan celah sehingga bisa diterobos pengendara sepeda motor. "Kalau digalakin, mereka bisa lebih galak," katanya.
Keman, satpam Universitas Indonesia, membenarkan korban adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi UI jurusan Ekonomi Management angkatan 2012. "Sekarang korban sudah dibawa ke RS Fatmawati," katanya. Sementara motornya dibawa ke kantor Kepolisian Sektor Beji. Korban tercatat sebagai warga Cemara Raya nomor 05 Jalan Bakti Jaya, Sukmajaya Depok.
ILHAM TIRTA
Berita Lain:
Penertiban Pasar Minggu Ricuh, 1 Orang Tewas
Lahan MRT Jadi Pul Taksi, Jokowi Tak Masalah
UN Tanpa Braille, Tuna Netra Diminta Berimajinasi
Jokowi Jadi Ikon Anti-Kekerasan Seksual Anak
Potong Jari Edwin, RS Harapan Bunda Tak Minta Maaf
Tawuran dan Bajak Bus, Puluhan Pelajar Ditangkap
Ortu Bayi Edwin Batal Laporkan RS Harapan Bunda
Capres 2014, PDIP DKI Ingin Jokowi Tetap Gubernur
Panti Sosial di Bogor Dirampok, Rp 45 Juta Amblas
Banjir Rendam 1.000 Rumah di Jatiasih
http://www.tempointeraktif.com/hg/layanan_publik/2013/04/19/brk,20130419-474474,id.html