Jumat, 12 April 2013

Beranda » Dua Persebaya Berebut Wisma

Dua Persebaya Berebut Wisma

Sejumlah bonek, suporter Persebaya Surabaya memasang spanduk berisi protes mereka terhadap PSSI di Taman Bungkul, Surabaya. Para bonek melakukan protes dengan memasang sejumlah spanduksebagai aksi protes terhadap keputusan KOmisi Banding PSSI yang mengharuskan Persebaya melakukan tanding ulang melawan Persik Kediri dan menjatuhkan denda 250 juta kepada Persebaya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Setelah saling klaim sebagai klub Persebaya yang 'asli', Persebaya 1927 dan Persebaya Surabaya kini berebut Wisma Eri Irianto yang berlokasi di Jalan Karanggayam, Surabaya, Jawa Timur. Selama ini wisma dua lantai itu menjadi markas Persebaya 1927.

Persebaya 1927 adalah klub yang berkompetisi di Liga Prima Indonesia sementara Persebaya Surabaya bermain di Divisi Utama Liga Super Indonesia. Masing-masing saling mengklaim sebagai pemilik sah nama Persebaya.

Wakil Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), La Nyalla Mattalitti, menilai wisma tersebut seharusnya menjadi hak Persebaya Surabaya. Sebab PSSI saat ini tak lagi mengakui keberadaan Persebaya 1927. "Persebaya Divisi Utama yang seharusnya menempati tempat itu," katanya. La Nyalla diketahui turut membiayai Persebaya Surabaya.

Wisma Eri Irianto, sering disebut Wisma Persebaya, selama ini menjadi maskas dan tempat berlatih Persebaya 1927. Lantai dua berfungsi sebagai mess pemain dan lantai di bawah menjadi kantor sekretariat PSSI Surabaya. Adapun Persebaya Surabaya selama ini bermarkas di Sidoarjo dan berlatih di Lapangan Dukuh Menanggal.

Komisaris Utama PT Persebaya Indonesia, badan hukum yang menaungi Persebaya 1927, Saleh Ismail Mukadar, menolak menyerahkan wisma yang dibangun Wali Kota Surabaya Poernomo Kasidi pada 1993 itu kepada klub lain. "(Wisma itu) Bukan punya Persebaya kloningan," katanya.

Persebaya 1927 akan menempuh beragam cara untuk mengamankan Wisma Persebaya dan legalitas Persebaya 1927 Bila perlu, kata Saleh, masalah tersebut akan ia bawa ke FIFA dan AFC. "Kami akan melakukan segala cara untuk mengamankan aset masyarakat Surabaya itu dari perampasan." 

KUKUH S WIBOWO


http://www.tempointeraktif.com/hg/sepakbola/2013/04/12/brk,20130412-472979,id.html