Kamis, 11 April 2013

Beranda » Dari Wartawan Hingga Anak Punk Daftar Wali Kota

Dari Wartawan Hingga Anak Punk Daftar Wali Kota

TEMPO.CO, Jakarta-  Animo warga Kediri untuk mencalonkan diri sebagai wali kota sangat tinggi. Hingga penutupan pendaftaran berakhir Kamis malam 11 April 2013, ada  empat pasangan yang mendaftar untuk menggantikan Wali Kota Samsul Ashar yang segera berakhir masa jabatannya. "Mereka terdiri dari berbagai profesi," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Kediri Zainal Arifin, Jumat 12 April 2013.

Profesi yang mendaftar memang cukup menarik. Dari mulai pengusaha, birokrat, wartawan, hingga pimpinan kelompok punk di Kediri.

Pasangan pertama yang mengembalikan formulir adalah Kasiadi dan Budi Raharjo. Kasiadi adalah pengusaha mebel papan atas di Kediri yang memiliki jaringan kelompok keagamaan. Membawa 16.128 dukungan berupa foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kasiadi menjadi orang pertama yang mendaftarkan diri sebagai wali kota dari jalur independen. Berkas dukungan pasangan ini dinyatakan lengkap.

Pasangan kedua yang mendaftar adalah Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Kediri Imam Subawi yang berpasangan dengan Suparlan, seorang pegawai negeri di Pemerintah Kota Kediri. Berkas pendaftaran mereka juga dinyatakan komplit dan berhak mengikuti proses verifikasi berikutnya. 

Di ujung penutupan masa pendaftaran yang ditetapkan KPU pukul 24.00 WIB tadi malam, dua pasangan calon kembali mengembalikan formulir. Mereka adalah Baku Widodo dan Anwar Zainudin. Baku Widodo adalah seorang pengusaha yang tercatat sebagai Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kediri. Sedangkan pasangannya Anwar Zainudin adalah legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri dari Partai Gerindra. 

Pasangan lainnya yakni Subani Suryohatmojo yang bergandengan dengan Revi Pandega. Pencalonan pasangan ini cukup menarik perhatian karena latar belakang mereka. Subani adalah pensiunan guru yang telah mendaftar sebagai bakal calon kepala daerah di enam kota/ kabupaten. Pencalonannya sebagai walikota Kediri ini adalah ketujuh kalinya setelah KPU menolak enam pendaftaran sebelumnya karena terganjal syarat administrasi. "Kali ini dia tak bawa soft copi bukti dukungan," kata Zainal Arifin. 

Menariknya lagi, dalam pencalonan ini Subani menggandeng Revi Pandega, seorang anak muda yang tercatat sebagai Ketua Punker wilayah Kediri - Malang. Selain dikenal dengan dandanan mohawk bersama komunitasnya, Revi juga kerap terlibat aksi unjuk rasa memprotes kebijakan Walikota Kediri Samsul Ashar. Di kalangan punker, Revi dikenal berani dan memiliki sikap. Salah satunya adalah ketika mendemo Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri yang melakukan penertiban punk dari jalanan. 

Namun keinginannya memimpin Kota Kediri ini harus kandas setelah KPU menyatakan berkas pendaftarannya tak lengkap. Meski membawa 14.200 dukungan, KPU tetap menolaknya. Demikian pula dengan pasangan Baku Widodo - Anwar Zainudin yang harus balik kucing karena jumlah dukungannya kurang 5.719 dari batas minimal sebesar 13.074. Sehingga KPU hanya memproses dua pasangan calon dari empat kandidat yang maju dari jalur independen. 

HARI TRI WASONO

Topik Terhangat:
Sprindik KPK | Partai Demokrat | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo |Nasib Anas

Berita lainnya:
Buat Akun Twitter, SBY Belum Targetkan Followers
Spanduk Pro-Kopassus Bertebaran di Yogyakarta
Aktif di Twitter, Ini Pesan Anggota DPR untuk SBY
Pargono Terus Meneror, Asep Hendro Pasrah


http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2013/04/12/brk,20130412-472956,id.html