Rabu, 24 April 2013

Beranda » Terdakwa Kejahatan Perang Darfur Dilaporkan Tewas

Terdakwa Kejahatan Perang Darfur Dilaporkan Tewas

TEMPO.CO, Den Haag - Saleh Mohammed Jerbo Jamus, pemberontak Sudan yang dituduh melakukan kejahatan perang di Darfur oleh Pengadilan Pidana Internasional (ICC), terbunuh. Menurut tim pembelanya, ia tewas 19 April 2013 dalam pertempuran di Darfur Utara.

Dia dijadwalkan untuk diadili Mei 2014 atas serangan mematikan kepada pasukan penjaga perdamaian Afrika di Darfur pada tahun 2007. Wartawan BBC Anna Holligan di Den Haag mengatakan, ICC harus mendapatkan bukti kematiannya sebelum pengadilan terhadapnya dihentikan.

Jerbo dan rekannya, pemimpin pemberontakan Darfur, Abdallah Banda Abakaer Nourain, menghadapi tiga dakwaan kejahatan perang berkaitan dengan pembunuhan 12 penjaga perdamaian Uni Afrika dalam serangan di kamp Haskanita pada bulan September 2007.

Kedua pria, yang secara sukarela menyerahkan diri kepada ICC pada tahun 2010 untuk menghadapi dakwaan, bebas untuk meninggalkan Belanda dan akan menghadap di depan pengadilan ketika dipanggil.

Jerbo adalah kepala staf kelompok pemberontak SLA-Unity pada saat serangan 2007, namun saat ini bergabung Kelompok Gerakan Keadilan dan Kesetaraan.

Tim pembela mengatakan ia meninggal di utara Darfur pada Jumat sore pekan lalu dan dimakamkan pada hari yang sama. "Jerbo tewas dalam serangan di lokasi itu oleh faksi pasukan bersenjata Gerakan Keadilan dan Kesetaraan yang dipimpin oleh Gibril Ibrahim," kata tim pembelanya.

Presiden Sudan, dua menteri dan seorang pemimpin milisi pro-pemerintah juga didakwa oleh ICC atas kasus kejahatan Darfur ini dan sampai sekarang masih bebas. Mereka menyangkal dakwaan ini dan mengatakan skala penderitaan di Darfur telah dibesar-besarkan karena alasan politik.

Konflik di negara itu dimulai 10 tahun lalu ketika pemberontak mulai menyerang target-target pemerintah. Mereka menuduh pemerintah di Khartoum menindas kulit hitam Afrika dan mendukung komunitas Arab.

Menurut perkiraan PBB, lebih dari 300.000 orang tewas selama konflik ini. Pemerintah di Khartoum menyebutkan angka sekitar 12.000 kematian. Sebanyak 1,4 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Meskipun kekerasan di Darfur telah turun dari puncaknya, masih ada bentrokan antara pasukan pemerintah, pemberontak, bandit, dan kelompok etnis yang saling bersaing.

BBC | Abdul Manan


http://www.tempointeraktif.com/hg/afrika/2013/04/25/brk,20130425-475697,id.html