Kamis, 25 April 2013

Beranda » Suriah Bantah Gunakan Senjata Kimia

Suriah Bantah Gunakan Senjata Kimia

Seorang Tentara Pembebas Suriah berjalan di tengah puing-puing masjid di Distrik Salaheddin, Aleppo, Suriah. Perang di kawasan ini terjadi sejak Ramadhan dan mengakibatkan banyak bangunan rusak terkena mortir dan bom. Tempo/PRAMONO

TEMPO.CO, Damaskus - Damaskus tidak akan menggunakan senjata kimia melawan rakyat sendiri, termasuk bila berperang melawan tetangga, Israel. Demikian pernyataan Menteri Penerangan Suriah, Omran al-Zoubi, seperti dikutip media massa, Rabu, 24 April 2013.

Pernyataan tersebut sengaja disampaikan Menteri menyusul pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dengan pemberontak menyebabkan sejumlah orang tewas di ibu kota Suriah, Damaskus, dan menghancurkan beberapa bagian kota kuno Aleppo.

 Al-Zoubi menegaskan, Suriah tidak akan menggunakan senjata kimia kendati harus berperang melawan Israel, kecuali pemanfaatan seluruh sumber persenjataan yang ada.

"Kalau toh menggunakan senjata kimia, pemimpin dan militer kami tidak akan menggunakannya untuk menghadapi rakyat sendiri atau Israel. Semua itu berdasarkan pertimbangan moral, legal, dan politik," kata al-Zoubi seperti dikutip oleh kantor berita Interfax ketika berbicara di Universitas Moskow.

Suriah, tahun lalu, mengakui akan menggunakan senjata kimia dan biologi untuk menghadapi intervensi militer asing. Pengakuan tersebut mendapatkan kecaman dari Washington dan sekutunya.

Dalam perang saudara yang telah berlangsung lebih dari dua tahun, pemerintah Suriah dan pemberontak saling tuding mengenai penggunaan senjata kimia di dekat Kota Aleppo.

AL AKHBAR | CHOIRUL 

Topik Terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya

Berita Terpopuler:
Susno Berlindung di Ruang Kerja Kapolda Jabar
Alasan Atlet Risa Suseanty Tolak Santunan Lion Air 
Eksekusi Susno Semalam, Kajati 'Lempar Handuk' 
Susno Keluar dari Markas Polda Tengah Malam
Suap Daging, Luthfi Hasan Dijanjikan Rp 40 Miliar 


http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2013/04/25/brk,20130425-475853,id.html