Kamis, 25 April 2013

Beranda » Solar Langka, Pelabuhan Merak Sepi

Solar Langka, Pelabuhan Merak Sepi

TEMPO.CO, Cilegon-Akibat kelangkaan BBM jenis solar, Pelabuhan Penyeberangan Merak yang biasanya dipadati ratusan angkutan muatan barang, terlihat sepi pada Kamis 25 April 2013. Bahkan para pengusaha travel dan ekspedisi, terpaksa mengurangi jumlah pengiriman barang.

Manager Pelayanan Pelabuhan PT Angkutan sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Nana Sutisna mengatakan, jumlah kendaraan truk ataupun bus yang menyeberang hanya 2.400 unit kendaraan atau mengalami penurunan dari hari biasanya.

"Biasanya, kami melakukan bongkar muat kendaraan hingga mencapai 2.800 kendaraan lebih. Namun, sejak terjadinya kelangkaan solar, kami hanya menyeberangkan kurang dari 2.400 kendaraan saja," kata Nana Sutisna Kamis 25 April 2013.

Nana mengatakan, penurunan jumlah kendaraan yang melakukan penyebrangan tersebut disebabkan kurangnya distribusi BBM jenis solar, sehingga arus kendaraan yang penyeberangan Merak - Bakaeuni, Lampung mengalami penurunan. Hal ini tentu menyebabkan para pengusaha travel terpaksa mengurangi pengiriman barang ke Pulau Sumatera. "Meski kondisi di Pelabuhan Merak yang saat ini lengang. Kami tetap mengoperasikan kapal sebanyak 28 unit, untuk mengantisipasi jika terjadi peningkatan volume kendaraan," ujarnya.

Jurubicara PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Mario Sardadi Oetomo mengatakan, pengiriman BBM bersubsidi pada saat pengiriman dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBB) pelabuhan Merak mencapai 15 ton, untuk antisipasi kekurangan BBM pihaknya menampung 3 ton untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman. "Pelabuhan Merak beroperasi selama 24 jam, dan kami menampung stok BBM sebanyak 3 ton di SPBB untuk antisipasi keterlambatan pengiriman," kata Mario.

Pantauan Tempo, ratusan truk pengangkut barang antri disepanjang jalan Station Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terletakdi Grogol, Kota Cilegon. Antrian tersebut hingga I kilometer. Akibat antrian itu menyebabkan kemacetan bagi para pengguna jalan baik roda dua atau roda empat.

Petugas SPBU Mulyono mengatakan, terjadinya penumpukan truk karena pasokan solar di beberapa SPBU telah habis. "Karena yang lain tidak ada solar otomatis truk mengisi solar di sini, sehingga terjadi penumpukan kendaraan," katanya.

Mulyono mengatakan, kelangkaan solar ini terjadi sejak sepekan yang lalu karena pasokan dari Pertaminapun di batasi. "Pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah pusat saya tidak mengetahui persis, kenapa bisa langka, tetapi katanya sih mau ada kenaikan," katanya.

WASI'UL ULUM

Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya

Baca juga:
Alasan Atlet Risa Suseanty Tolak Santunan Lion Air
Harga Emas Antam Naik Rp 2.000
Pemalsuan Software Rugikan Dunia US$ 1 Triliun
Dahlan: Mei, Tol Nusa Dua Bali Bisa Dilalui Mobil


http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2013/04/25/brk,20130425-475929,id.html