Rabu, 17 April 2013

Beranda » SMAN Puri Bantah Ujian Nasional Bocor

SMAN Puri Bantah Ujian Nasional Bocor

TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Puri, Mojokerto, Slamet membantah ihwal beredarnya kunci jawaban ci sekolah tersebut. "Tidak ada. Itu hanya isu," kata Slamet saat dihubungi Tempo, Rabu siang, 17 April 2013.

Slamet mengatakan, siswa sudah merasa kesulitan untuk menjawab UN, termasuk UN Bahasa Inggris yang diujikan Sellasa kemarin. "Nggak ada (bocoran) itu. Isu," kata Slamet berulang-ulang. Begitu juga saat ditanya ihwal bukti kunci jawaban matematika IPS yang diperoleh Tempo, Slamet juga membantahnya. "Silahkan saja tanya ke kurikulum. Jangan tanya ke saya," katanya. Slamet mengatakan ikut menjaga jalannya ujian nasional ini. Namun tidak ada peredaran kunci jawaban di sekolah tersebut.

Diberitakan sebelumnya, kunci jawaban Ujian Nasional juga beredar di Kabupaten Mojokerto. Peredaran kunci jawaban ini terjadi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Puri, Kabupaten Mojokerto.

Berdasarkan informasi yang diperoleh `Tempo, peredaran kunci jawaban itu bahkan terjadi sejak hari pertama pelaksanaan UN, Senin, 15 April 2013.

"Kunci jawaban sudah beredar sejak hari pertama ujian," kata sumber Tempo di SMAN 1 Puri Kabupaten Mojokerto, Rabu 17 April 2013. Peredaran kunci ini tergolong canggih lantaran ada koordinator yang mengatur peredaran kunci jawaban ini. Ada sandi khusus dengan sebutan 'jendral' atau 'sub jenderal' dalam operasi peredaran kunci jawaban tersebut.

Di SMAN 1 Puri kunci ujian nasional beredar di kelas 12 IPS 4, kelas 12 IPS 1 dan kelas 12 IPS 3. Bahkan kunci jawaban juga beredar dikelas 12 IPA. Tiap-tiap kelas, berdasarkan informasi dari sumber Tempo ini ada tiga koordinator di masing-masing kelas yang tugasnya menerima atau mengedarkan kunci jawaban tersebut.

Tempo berhasil mendapatkan kunci jawaban yang dicurigai sebagai kunci jawaban yang asli. Ada dua bukti kunci jawaban yang diperoleh Tempo yakni kunci jawaban untuk Matematika IPS. Informasi yang dipeoleh Tempo juga menyebutkan setiap kelas terdapat 20 siswa peserta ujian. Masing-masing siswa menerima soal yang berbeda-beda. Pada kunci jawaban yang diperoleh siswa ada tanda untuk mengecek kebenaran kunci jawaban tersebut.

Pada kunci jawaban yang beredar tersebut ada cuplikan soal nomer satu serta nomer 33. Satu kunci jawaban lainnya ada cuplikan nomer satu, tiga dan nomer enam. Dengan cuplikan tersebut, siswa bisa mengetahui kunci yang dia peroleh itu benar atau tidak. Kunci jawaban yang beredar itu berupa potongan kertas kecil. Setiap pagi sebelum ujian berlangsung, siswa-siswa sudah berebut untuk mendapatkan kunci jawaban itu. Belum diketahui secara pasti kebenaran kunci jawaban itu.

Sumber Tempo ini juga menyebutkan, kalau kunci jawaban diperoleh dari SMAN Soko. Bahkan seminggu sebelum ujian, sudah berhembus informasi akan ada kunci jawaban soal ujian nasional. "Katanya harganya Rp 15 juta." kata sumber Tempo. Untuk memperoleh kunci tersebut, siswa di dua sekolah yang menginginkan kunci ini harus patungan Rp 7,5 juta. Uang tersebut kemudian ditanggung para siswa yang bersedia membeli kunci UN, per satu siswa membayar Rp 60 ribu ke koordinator.

DAVID PRIYASIDHARTA


http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2013/04/17/brk,20130417-474091,id.html