Jumat, 26 April 2013

Beranda » Petualangan Alam Bebas Jadi Andalan Wisata Yogya

Petualangan Alam Bebas Jadi Andalan Wisata Yogya

Sabtu, 27 April 2013 | 04:47 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta--Agen perjalanan wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta mulai melirik petualangan di alam bebas menjadi paket andalan yang ditawarkan pada wisatawan. "Ini salah satu daya tarik Yogya yang belum banyak diketahui," kata Ketua Association of the Indonesian Tour and Travel Agency (Asita) DIY Edwin Ismedi Himna, Jumat, 26 April 2013.

Tak heran, sambung dia, dalam event tahunan promosi wisata Jogja Travel Mart tahun ini, penyelenggara memilih tema "Jogja Adventure Tourism Destinination". Digelar dari 5-8 Mei mendatang, sebanyak 130 agen wisata asal luar negeri dijadwalkan datag ke acara ini. Mereka berasal dari sejumlah negara, di antaranya Malaysia, Thailand, Singapura, Korea, Jepang, Rusia, Australia, dan India hadir dalam acara itu. Selain itu, ada pula puluhan agen wisata lokal. "Mereka sudah konfirm semua," kata lelaki yang juga menjadi ketua Jogja Travel Mart ini.

Dalam acara itu, kata dia, buyer akan diperkenalkan pada satu paket wisata alam yang mulai dikembangkan di Yogyakarta. "Lava tour," kata dia. Paket ini menawarkan sensasi menyusuri alam gunung Merapi dengan menggunakan Jip.

Yogyakarta, menurut dia, terkenal dengan wisata budaya (culture) dan warisan sejarah (heritage). Jenis paket wisata semacam ini, telah lama dikenal wisatawan. Namun, sebenarnya ada jenis wisata lain yang masih berpotensi besar untuk dikembangkan, yakni wisata alam.

Selain dinilai masih menyimpan potensi besar wisata alam, kata dia menilai, ada pergeseran usia wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Jika peminat wisata culture dan heritage didominasi wisatawan berusia tua, wisata adventure akan lebih tepat bagi kaum muda. "Sekarang wisatawannya banyak anak-anak muda," kata dia.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata DIY Hari Lancono mengatakan tren kunjungan wisatawan ke Yogyakarta mengalami peningkatan hingga 37 persen dari tahun sebelumnya, yang mencapai angka 2,4 juta orang, baik domestik maupun mancanegara. Kenaikan sebesar 37 persen itu terdiri dari wisatawan domestik 19 persen dan mancanegara 18 persen. "Padahal target wisatawan asing hanya 11 persen," kata dia.

Tingginya angka wisatawan di Yogyakarta, menurut dia, merupakan dampak dari banyak even meeting, incentive, convention, dan exhibition (Mice) di hotel-hotel. Even mice semacam ini biasa diikuti oleh orang-orang berusia produktif kerja. Sehingga tak heran, jika disebut ada pergeseran usia wisatawan di Yogya menjadi lebih muda. "Pas mereka di acara itu mungkin untuk kepentingan dinas," kata dia. Tapi setelah acara selesai dan mereka jalan-jalan di Yogyakarta, "Ini sudah jadi wisatawan."

Ia mengakui perkembangan wisata alam di Yogyakarta kini berkembang pesat. Misalnya saja, dia memberi contoh, wisata gua pindul di Gunungkidul. Dengan hanya memberi bantuan kecil ?semisal pelampung- ke masyarakat dan pengelola gua, wisata itu kini berkembang pesat hanya dalam waktu dua tahun.

ANANG ZAKARIA

Topik Terhangat:
Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston

Baca juga:
Ada Pulau 'Awet Muda' di Sumenep
Cokelat Replika Tugu untuk MURI
Semangat Kartini di Pulau Sebaru
Situs Sejarah Banyuwangi Rusak


http://www.tempointeraktif.com/hg/travel_promowisata/2013/04/27/brk,20130427-476208,id.html