Selasa, 23 April 2013

Beranda » Kota Malang Gagal Terbebas Gizi Buruk

Kota Malang Gagal Terbebas Gizi Buruk

Kamila, 4 tahun, penderita gizi buruk tergeletak di RS Dr. Soewandhi, Surabaya, Selasa (17/11). Dengan berat hanya 4 kg, Kamila harus mendapatkan asupan makanan yang cukup dan sehat agar mencapai berat badan yang proposional. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Malang - Kota Malang gagal membebaskan diri dari gizi buruk. Saat ini sebanyak 15 balita yang mengalami gizi buruk. "Asupan gizi rendah, sebagian besar dari keluarga miskin," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Supranoto, Rabu 24 April 2013.

Target terbebas dari gizi buruk, katanya, sulit terlampaui karena masih banyak keluarga miskin. Sementara target Kementerian Kesehatan hanya mentolerir 2014 sebanyak tiga persen balita gizi buruk dari jumlah kelahiran. Sedangkan penderita gizi buruk di Malang tak sampai tiga persen dari jumlah balita. 

Total balita sebanyak 67.486 jiwa, 2012 sebanyak 61.272 balita. Untuk menangani balita gizi buruk, Dinas Kesehatan menganggarkan dana sebesar Rp 547 juta. Diantaranya digunakan untuk belanja makanan tambahan, vitamin, mineral dan upaya rehabilitasi medik. "Gizi buruk tak hanya faktor kesehatan, kemiskinan dan sosial juga berperan," katanya. 

Intervensi makanan tambahan diberikan selama 90 hari. Selama rehabilitasi balita mendapat perhatian dan pegawasan khusus sampai berat badan kembali ke kondisi ideal. Selain itu, dilakukan pemeriksaan rutin diantaranya melibatkan 650 pos pelayanan terpadu yang tersebar di 57 kelurahan di Malang. "Jika ditemukan gizi buruk langsung diintervensi," kata Supranoto.

Ketua komisi kesejahteraan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Fransiska Rahayu Budiwiarti meminta Dinas Kesehatan lebih detail mengawasi balita gizi buruk. Agar Kota Malang terbebas dari gizi buruk. "Kami tak pernah menerima laporan data kasus gizi buruk," katanya. 

Menurutnya, jumlah keluarga miskin di Kota Malang terus menurun. Indikatornya, katanya, sesuai survei Badan Pusat Statistik dan penerima beras untuk keluarga miskin pun turun. Sehingga ia kaget, jika masih ditemukan balita gizi buruk di Malang.

EKO WIDIANTO

Topik terhangat:

Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya

Berita lainnya:

Dahlan Tertarik Bikin Ladang Ganja 
VIDEO Unik FBI Buka Pintu Pagar Kasus Bom Boston 
Diduga Mark Up, Menteri Nuh: Ketemu Hatta, Beres 
Jokowi: MRT Seperti Mencabut Kumis Harimau
Bayern Hancurkan Barcelona 4-0


http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2013/04/24/brk,20130424-475495,id.html