TEMPO.CO, Seoul - Korea Utara menolak tawaran Korea Selatan untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea dan menyebut imbauan Presiden Park Geun-hye sebagai 'taktik licik'. Pernyataan itu disampaikan Komite Reunifikasi Damai Korea, yang menangani hubungan dengan Korea Selatan, sehari setelah Park menawarkan dialog dengan Pyongyang.
Park menyatakan dia berniat untuk mengaktifkan kembali proses untuk membangun kepercayaan di semenanjung. Tawaran itu disampaikan lantaran kawasan industri di perbatasan Kaesong berhenti beroperas sejak pekan lalu. Pyongyang melarang manajer asal Korea Selatan untuk memasuki kawasan industri tersebut sejak 3 April di tengah ketegangan akibat ancaman Korea Utara.
"Tawaran dialog adalah taktik jahat untuk menyembunyikan kebijakan konfrontasi Korea Selatan dan mengalihkan tanggung jawab karena menempatkan kompleks industrial Kaesong ke dalam krisis," kata juru bicara Komite Reunifikasi dalam sebuah artikel di kantor berita pemerintah KCNA.
Korea Utara menarik 53 ribu pekerja dan menghentikan operasi kompleks Kaesong, simbol terakhir kerja sama antar Korea di tengah indikasi akan meluncurkan rudal balistik jarak menengah.
Kantor Kepresidenan Korea Selatan Gedung Biru menyatakan penolakan dialog Korea Utara "sangat disesalkan". Ditegaskan Korea Utara harus mengambil langkah bertanggung jawab untuk menyelesaikan kesulitan yang dihadapi warga Korea Selatan yang bekerja di kawasan industri bersama Kaesong.
YONHAP | AP | NATALIA SANTI
http://www.tempointeraktif.com/hg/asia/2013/04/14/brk,20130414-473350,id.html
