INILAH.COM, Milton Keynes - Prinsipal tim Red Bull Racing, Christian Horner, kebakaran jenggot setelah pebalapnya, Sebastian Vettel, berani melawan perintahnya pada saat balapan.
Pada balapan di Sepang, Malaysia, Vettel mengabaikan perintah Horner untuk tidak menyalip rekannya sendiri, Mark Webber, yang sedang berada di posisi pertama. Vettel meminta maaf dan mengaku tak paham dengan perintah tersebut namun ia menegaskan tetap akan mengambil langkah yang sama andaikata ia memahaminya.
Sejauh ini, Red Bull belum memberikan hukuman terhadap pebalap yang sudah tiga kali meraih gelar juara dunia itu. Ini membuat wibawa Horner di mata publik luntur. Bahkan, sejumlah pihak menilai Vettel lebih berkuasa daripada sang bos.
"Dalam balapan itu dia memang tidak melakukan apa yang saya minta. Apa saya senang? Tidak. Apa dia minta maaf? Ya. Apakah dia belajar dari hal ini? Ya. Apakah dia akan melakukannya lagi? Dia sudah menjelaskannya kemarin, tetapi ada sejarah antara kedua pebalap itu," katanya seperti dinukil dari Autosport dalam sesi wawancara jelang GP Cina.
"Ini bukan hal baru, ini sudah terjadi selama empat atau lima tahun. Mereka adalah salah satu pasangan paling sukses dalam sejarah F1," katanya.
"Apakah kepemimpinan saya diremehkan? Saya rasa tidak. Saya sudah memimpin tim ini sejak Red Bull pertama kali memasuki olahraga ini hingga sekarang sudah merebut tiga gelar, memang ada masalah yang datang dan pergi, tetapi itu justru membuat tim ini makin maju."
"Saya sama sekali tidak pernah berpikir bahwa Seb merasa sebagai penguasa tim. Dia tahu kami yang mempekerjakan dia, dan dia tahu mengapa kami mempekerjakan dia," ia menegaskan.
Hubungan Vettel dan Webber memang kurang harmonis sejak insiden pada GP Turki 2010 lalu. Webber, yang berada di depan Vettel, diminta untuk memperlambat mobilnya gara Vettel bisa menyalip. Webber menolak dan kedua mobil bertabrakan.
"Jujur saja, hubungan mereka tidak berbeda dengan sebelum GP Malaysia. Keduanya orang yang profesional, amat tekun, amat bertalenta," Horner mengakhiri.
http://olahraga.inilah.com/read/detail/1977704/bos-red-bull-vettel-bukan-penguasa-tim
