Kamis, 25 April 2013

Beranda » Petrokimia Kembali Distribusikan Pupuk Lewat KA

Petrokimia Kembali Distribusikan Pupuk Lewat KA

(kiri kanan) Direktur Pupuk Iskandar Muda Usman Mahmud, Dirut Pupuk Kujang Tosin Sutawikara, Dirut Petrokimia Gresik Hidayat Nyakman, Menteri BUMN Dahlan Iskan, PT Pupuk Indonesia Holding Company Arifin Tasrif, Dirut Pupuk Sriwidjaja Palembang Eko Sunarko, dan Dirut Pupuk Kaltim Aas Asiki Idat dalam peresmian nama dan logo baru induk lima BUMN Pupuk di Plaza Pupuk Kaltim, Jakarta, Rabu (18/4). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Surabaya- Produsen pupuk pelat merah, PT Petrokimia Gresik (Persero) berencana menghidupkan kembali pendistribusian pupuk lewat jalur kereta api. Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Dupi Madya Ardiono mengatakan perseroan akan menghidupkan lagi jalur-jalur KA yang sempat digunakan petrokimia mendistribusikan pupuk pada era 1980 hingga 1990an. 

Pihaknya telah melakukan uji coba dengan menggunakan 10 gerbong KA dari stasiun pabrik Petrokimia menuju gudang penyimpanan di Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Kamis 25 April 2013. Perseroan yakin, cara ini lebih efisien dan mampu menekan ongkos pendistribusian ketimbang menggunakan armada truk.

Tapi, Dupi belum mengetahui pasti besaran ongkos yang bisa dihemat jika menggunakan jasa KA. "Rencana diresmikan Mei 2013 dengan menggadeng KAI. Kita masih menghitung potensi penghematannya," katanya kepada Tempo, Jumat 26 April 2013.

Saat uji coba pendistribusian menggunakan 10 gerbong KA, katanya, masing-masing gerbong mengangkut 42 ton pupuk atau totalnya mencapai 420 ton pupuk. Terdiri dari pupuk Phonska seberat 210 ton dan pupuk ZA seberat 210 ton.

Dupi menambahkan lama perjalanan yang ditempuh menggunakan KA dari Gresik ke Banyuwangi hanya 7 jam. Lebih cepat daripada menggunakan armada truk yang memakan waktu hingga 2 hari. Bahkan sejak kelangkaan solar, kata Dupi, pendistribusian pupuk menggunakan truk ke Banyuwangi bisa mencapai 4 hari.

Selain Jawa Timur, nantinya titik distribusi lewat jalur KA hingga Jawa Tengah. Kalau pakai truk dalam keadaan solar normal, lama perjalanan dua hari. "Setiap truk hanya mampu mengangkut 15 ton pupuk, jadi pakai KA memang lebih efisien," ucapnya.

Tahun 1980an, Petrokimia Gresik pernah menggunakan jalur KA untuk mendistribusikan produksi pupuknya ke beberapa kota di Pulau Jawa. Menginjak periode 1990an, Petrokimia Gresik terpaksa menutup pendistribusian lewat KA, karena saat itu gudang-gudang pupuk di Jawa Timur dikuasai PT Pupuk Sriwijaya.

Kini, Petrokima Gresik dan Pupuk Sriwijaya berada dalam satu holding, yakni PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero). Dengan status ini, pihaknya segera mengambil alih gudang-gudang pupuk yang sebelumnya digunakan oleh Pupuk Sriwijaya i di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Namun, Dupi menegaskan, tidak serta merta semua pendistribusian pupuk menggunakan jasa KA. Ia tetap menghitung biaya keekonomian berdasarkan ongkos bongkar muat dan jarak gudang penyimpanan dengan stasiun titik distribusi. "Contohnya gudang di Nganjuk. Kalau pakai kereta api, dipastikan ongkosnya lebih mahal karena jarak gudang dengan stasiun terlalu jauh. Hal yang begini tetap pakai jasa truk dari pabrik pupuk," ucapnya.

DIANANTA P. SUMEDI


Topik Terhangat:

#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya

Baca juga:
Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah
Ustad Jefry Alami Kecelakaan Tunggal
Eyang Subur Dilaporkan atas Penodaan Agama
Eyang Subur, Konspirasi dan Pasal Santet
Gagal Temui Adi, Pengacara: Eyang Subur Niat Baik
Adi Bing Slamet Tantang Eyang Subur Ketemu di DPR


http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2013/04/26/brk,20130426-476005,id.html