Selasa, 16 April 2013

Beranda » Klub Mobil Cina Pertontonkan Kesenjangan Ekonomi

Klub Mobil Cina Pertontonkan Kesenjangan Ekonomi

TEMPO.CO, Beijing-Tak mudah menjadi anggota klub mobil sport di Cina (Cina Sport Car Club). Setidaknya ada dua syarat berat. Pertama biaya keanggotaan sekitar Rp 16 juta setahun. Plus biaya bulanan, yang besarnya dua tahun gaji rata rata pegawai di Beijing. Kedua, mobil anggotanya juga harus mobil mewah dan mahal. Seberapa mahal?

Porsche SE 911 dianggap 'kelas bawah' di klub cabang Beijing. Padahal, di negeri tirai bambu ini, Persche SE911 pada 2011 sekitar Rp 2,1 miliar. Anggota lain memiliki Tramontanas, yang harganya sekitar Rp 38 miliar. Anggota lainnya punya Bugatti Veyron seharga Rp 42 miliar.

Menurut International Business Times, salah satu cabang sekarang mewajibkan anggotanya untuk memiliki mobil yang lebih baik dari Porsche Carrera GT. Padahal mobil yang pertama kali dijual di Cina pada 2004 harganya Rp 4,3 miliar.

Klub-klub mobil sport ini makin berubah. Sejak didirikan pada 2009, mereka banyak berkecimpung di dunia sosial. Namun kini muncul sebagai lahan pamer kalangan muda kaya di Cina. Penghobi mobil sport dilabeli dengan konsep 'fuerdai' yakni generasi kedua muda yang kaya dikenal memamerkan kekayaan mereka.

Tak sekadar itu, bulan ini, dua anggota SCC dikabarkan memposting foto rekening bank mereka. Gara gara tudingan skandal pesta seks, mereka beradu kata hingga muncul foto rekening bank itu. Salah satu akun bank terlihat memiliki simpanan lebih dari 9,9 miliar yuan (sekitar Rp 14,5 triliun). Namun foto rekning itu kemungkinan dipalsukan.

Alhasil, 'pameran' ini jadi pembicaran hangat di jejaring sosial Weibo. "Terima kasih SCC. Kamu membuat saya mengerti bahwa saya tidak tinggal di bagian bawah masyarakat ini, saya tinggal 180 lantai bawah bagian bawah," tulis salah satu akun di Weibo. "Dengan penghasilan saya saat ini, saya bisa menjadi anggota SCC dalam 1.000 tahun. Artinya, saya tidak makan, minum atau menghabiskan sepeser pun pada mereka 1.000 tahun, " tulis akun yang lain.

Meskipun anggota SCC dilaporkan hanya sekitar 1.500, mereka memiliki kebiasaan membuat berita di negeri berpenduduk 1,3 miliar orang itu. Akhir tahun lalu, sebuah kecelakaan Ferrari dini hari merembet ke politik. Mobil senilai Rp 9,5 miliar dikendarai anak pejabat, yang akhirnya membuat si pejabat mundur dari kursinya karena diduga korupsi.

Bagi banyak warga Cina, SCC dan mobil sport bisa jadi masalah baru yang besar di Cina; kesenjangan ekonomi.

Berdasar koefisien Gini (ukuran ketimpangan pendapatan) di Cina secara resmi 0,47 pada tahun 2012. Namun studi lain mengatakan koefisiannya setinggi 0,61. Padahal rata-rata koefisien Gini global adalah 0,44. Makin tinggi koefisien Gini, makin besar ketimpangan distribusi kekayaanya. Jika benar koefisien Gininya 0,61 maka jadi bom waktu yanng menyulut kerusuhan sosial.

Sebagian besar anggota SCC adalah 'fuerdai' muda dan manja. Sebuah media menyebut, hanya 30 persen anggota SCC yang meraih kekayaannya dengan usaha sendiri. Sisanya adalah generasi kedua dari keluarga kaya. Dalam salah satu wawancara 2011 wawancara bahasa Inggris, dua anggota kelompok diminta oleh pewawancara melalui CCTV bagaimana mereka bisa jadi kaya. Mereka menjawab canggung, salah satu menjelaskan bahwa dia bekerja dalam pengiriman. Anggota lainnya mengatakan ia "menjalankan perusahaan yang mendistribusikan merek mewah."

Ada pula anggota yang berusaha sendiri meraup kekayaannya. Majalah Time berbicara kepada Zhang Kuan, pendiri cabang Beijing, tahun lalu. Zhang datang dari latar belakang sederhana, mobil pertama adalah Volkswagen. "Di generasi saya, kami selalu ingin hal mutakhir," katanya kepada Time. "Ini cara kami mengekspresikan diri dan mewujudkan impian," ujarnya.

BUSINESSINSIDER | NUR ROCHMI

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York


http://www.tempointeraktif.com/hg/test_drive/2013/04/17/brk,20130417-473895,id.html