Minggu, 21 April 2013

Beranda » Gagal di UN SMA, Jatah Cetak PT Ghalia Dialihkan

Gagal di UN SMA, Jatah Cetak PT Ghalia Dialihkan

Seorang polisi berjaga saat para pekerja menurunkan soal Ujian Nasional SMA di Universitas Negeri Jakarta, Jakarta, (13/4). Soal UN tersebut akan didistribusikan ke rayon, lalu ke sekolah-sekolah di Jakarta Timur. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Gagalnya PT Ghalia memenuhi target pencetakan soal ujian nasional SMA beberapa waktu lalu, membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengalihkan jatah cetak soal UN SMP PT Ghalia ke percetakan lain. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, dengan keterlambatan seperti UN SMA kemarin, ia memutuskan PT Ghalia tidak mungkin menyelesaikan yang percetakan SMP.

Nuh mengatakan, ia menyerahkan jatah cetak itu kepada beberapa percetakan pemenang tender UN, yaitu PT Temprina, PT Pura Barutama, dan PT Jasuindo Tiga Perkasa. PT Ghalia hanya dipercaya mengerjakan pencetakan soal untuk Bali.

Percetakan-percetakan yang dilimpahi tanggung jawab PT Ghalia itu, praktis hanya punya waktu 3 hari untuk selesaikan pencetakan. Yaitu hari Selasa sampai Kamis pekan lalu, karena soal-soal harus sudah mulai dikirim hari Jumat kemarin.

Nuh mengatakan, ini dilakukan sebagai tindakan darurat yang harus dilakukan. Ia mengatakan, hanya ada dua pilihan, yaitu mengambil keputusan darurat atau pergeseran UN. Ia tidak memilih pergeseran, karena Ia melihat pergeseran UN SMA berdampak luar biasa. Baik secara politik dan terhadap para siswa.

Minggu lalu, Nuh memastikan sudah memblacklist PT Ghalia Indonesian Printing yang dianggap bertanggung jawab atas mundurnya Ujian Nasional di 11 provinsi. Ia menyatakan PT Ghalia tidak akan bisa mengikuti tender proyek di Kemendikbud.

Bukan hanya masuk ke dalam daftar hitam Kemendikbud, PT Ghalia akan dikenai sanksi. Sanksi tersebut akan ditentukan selanjutnya usai investigasi Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Derajat kesalahan percetakan tersebut akan dipelajari sesuai hasil investigasi tersebut.

Investigasi Irjen Kemendikbud akan dilakukan setelah UN SMP usai. Nuh mengatakan, jangan sampai ikut mengacaukan UN SMP, "Jadi ya setelah Senin depan," kata dia.

Nuh menyatakan tidak bisa terima alasan apa pun yang diajukan oleh PT Ghalia. Karena menurutnya, saat mengikuti tender, PT Ghalia sudah mengetahui segala kewajibannya. Yaitu cakupan wilayah yang harus dipenuhi dan jumlah soal yang harus dicetak. "Lima percetakan lain memiliki problem yang sama, tapi bisa penuhi," kata dia. Nuh menyangkal adanya keterlambatan tender dan sentralisasi pencetakkan.

TRI ARTINING PUTRI

Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:

EDISI KHUSUS Preman Jogja
Ayah Pelaku Bom Boston: Katakan Semua ke Polisi
Kronologi Penyerangan di DPP PDIP 


http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2013/04/22/brk,20130422-474957,id.html