Pria yang mulai mengalami kebotakan pada usia 20 tahun berisiko dua kali lipat terkena kanker prostat. Apalagi, bila keluarga sudah memiliki riwayat kanker.
Peneliti Prancis dan Kanada meneliti 669 pria setengah baya dan usia lebih tua; 388 di antaranya penderita kanker prostat sedangkan 281 adalah pria sehat. Kedua kelompok dicocokkan berdasarkan usia dan faktor lainnya sehingga bisa dikatakan sebanding.
Para peserta ditanya seputar riwayat kerontokan rambut yang terjadi di sepanjang hidup mereka. Hasilnya, 9,5 persen partisipan dengan kanker prostat mengalami kebotakan pada usia 20 tahun dibandingkan pria sehat yang hanya 5 persen. Namun, jika kebotakan terjadi pada usia 30-40 tahun, tidak ada perbedaan risiko kanker dengan kelompok sehat.
"Pada usia 20 tahun ada korelasi yang sangat kuat antara kebotakan dan risiko kanker prostat,"
Dia mengatakan, ada dua faktor untuk menjelaskan keterkaitan tersebut. Pertama, kebotakan dini dan kecenderungan untuk kanker prostat sama-sama dipengaruhi genetik. Kedua, tingkat testosteron tinggi bisa menjadi penyebab keduanya saling berkaitan.
“Kaitan kebotakan dan kanker prostat juga dapat dijelaskan oleh kombinasi dari kedua faktor. Namun, penelitian ini tidak mengkaji mekanisme tersebut,”
Dr Kate Holmes dari The Prostate Cancer Charity mengatakan bahwa kebotakan dini hanya salah satu faktor risiko potensi kanker prostat. Sementara, faktor risiko lainnya adalah usia, riwayat keluarga, pola makan, gaya hidup, dan etnis.
"Kita tentu tidak ingin kaum pria khawatir dengan hasil penelitian ini. Kebotakan tidak menjadi faktor penentu apakah seorang pria akan terus mengembangkan kanker prostat,"
Hasil penelitian sendiri telah dipublikasikan dalam jurnal Annals of Oncology.
www.orde-baru.blogspot.com
