Tidur malam yang cukup ternyata dapat membuat seseorang jadi terlihat atraktif dan sehat. Pendapat tersebut berdasarkan riset terbaru yang dipublikasikan BMJ.com.
Untuk pertama kalinya, konsep kecantikan didukung oleh riset secara ilmiah. Riset tersebut dilakukan oleh Institut Karolinska di Swedia, yang dipimpin John Axelsson, yang menginvestigasi hubungan antara tidur dan persepsi kecantikan serta kesehatan. Riset ini penting, mengingat beberapa orang memang menderita gangguan tidur dan bangun pagi yang terganggu. Demikian seperti yang dilansir Health24, Jumat (17/12/2010).
Studi dilakukan kepada 23 partisipan dengan usia antara 18-31 tahun. Sebelumnya, foto mereka diambil pada pukul 02.00 dan 03.00 dini hari dalam dua kondisi. Yaitu setelah tidur normal, dan setelah kekurangan tidur.
Perokok tidak diikutsertakan dalam studi tersebut, dan tidak diperbolehkan mengonsumsi alkohol selama dua hari studi. Foto diambil pada ruangan dengan keadaan cahaya yang terang, dan jarak antara subyek serta kamera yang telah diatur sedemikian rupa.
Selama pemotretan, partisipan tidak menggunakan make-up, rambut tergerai (diikat jika partisipan memiliki rambut panjang) dan menjalani pencukuran atau pembersihan muka dengan prosedur yang sama. Mereka diminta untuk rileks, ekspresi muka yang alami untuk dua kondisi foto.
Lalu, foto tersebut diamati oleh 65 pengamat yang tidak diberi tahu sebelumnya kondisi tidur si subyek. Mereka diminta untuk menilai ketertarikan terhadap subyek, dan apakah subyek terlihat sehat-tidak sehat atau lelah-tidak lelah.
Hasilnya pengamat menilai wajah partisipan dengan kondisi kurang tidur dengan kurang sehat, kurang atraktif, dan lebih lelah.
Hasil penilitan itu menyebutkan, kurang tidur dapat memengaruhi penampilan wajah dan kurang atraktif, kurang sehat, dan terlihat lebih lelah.
www.orde-baru.blogspot.com
