Jumat, 21 Januari 2011

Beranda » Terapi Stem Cell Deteksi Dini Diabetes

Terapi Stem Cell Deteksi Dini Diabetes

Penderita diabetes mengalami peningkatan setiap tahunnya di Indonesia. Berdasarkan data WHO diprediksi kenaikan penderita diabetes tipe dua di Indonesia sebesar 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta pada 2010.


Hal tersebut menjadikan Indonesia berada di urutan keempat untuk penderita diabetes terbanyak setelah China, India, dan Amerika Serikat. Saat ini angka penderita diabetes memang terus meningkat. Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Dr dr Dante Saksono Harbuwono SpPD mengatakan, 1 dari 8 orang di Jakarta menderita diabetes, sedangkan 1 dari 6 orang di Depok disebutkan menderita diabetes.

“30 persen lebih penduduk di Jakarta pradiabetes atau siap menderita diabetes,”

“Tata Laksana Mutakhir Diabetes (Terapi Stem Cell pada Diabetes, Obat-Obat Terbaru Diabetes)”

Diabetes adalah penyakit kronis dengan tingkat penyebaran yang progresif, dan kondisi jumlah produksi insulin dalam tubuh berkurang atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin, yaitu hormon yang dibutuhkan untuk mengubah gula menjadi energi.

“Diabetes dapat menyebabkan berbagai risiko morbiditas dan kematian yang signifikan, baik akut maupun kronis,”

Komplikasi akut pada penderita diabetes, disebabkan oleh hiperglikemia parah dan biasanya disertai dengan pencetus infensi. Sementara komplikasi kronis ditandai dengan kerusakan, disfungsi, dan akhirnya kegagalan berbagai organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan otak.

Pada penderita diabetes melitus, mereka juga mengalami penurunan sel pankreas. Beberapa di antaranya mengalami kegagalan fungsi. Karena itu, untuk mengatasinya dibutuhkan penggunaan insulin. Penggunaan insulin tersebut berguna dalam menggantikan fungsi pankreas karena sel-sel pankreas tidak dapat beregenerasi. Pankreas buatan berguna untuk mengatasi keterbatasan regenerasi dari pankreas dengan menggunakan stem cell.

“Untuk mengatasinya, dibutuhkan penggunaan insulin. Zat itu berguna menggantikan fungsi pankreas karena sel-selnya tidak dapat beregenerasi. Dalam hal ini, pankreas buatan akan berguna mengatasi keterbatasan regenerasi dengan menggunakan stem cell,”

Dengan stem cell, sel dapat disuntikkan pada pankreas dan bisa mengembalikan kadar gula darah seperti orang normal. Teknologi stem cell yang merupakan terobosan baru dalam hal pengobatan diabetes ini merupakan unsur pengobatan yang memberi solusi jangka panjang bagi penderita. Teknologi stem cell mulai dikembangkan pada 2007 dan terbukti dapat menyembuhkan diabetes.

“Sel punca bagi para ahli didefinisikan sebagai sel tunggal yang bisa beraplikasi sendiri menjadi sel sejenis atau malah berdiferensiasi menjadi sel yang berbeda. Karena itu, sel punca sangat potensial dipakai untuk meregenerasi sel-sel yang rusak,”

Dante mengatakan, diabetes harus dikendalikan karena dapat membuat orang lemas, lesu, tidak bertenaga, dan menurunnya kinerja, juga menyebabkan komplikasi memberatkan seperti yang telah disebutkan.

“Dengan adanya perkembangan pengobatan dan penemuan mutakhir di bidang diabetes, diharapkan para penderita dapat menikmati hidup sehat dengan lebih baik lagi,”

Selain itu, penyakit diabetes kini bisa didiagnosis tidak hanya melalui pemeriksaan gula darah, juga sel darah merah dan pendekatan genetis. Dulu, pemeriksaan kadar gula darah yang dulu menggunakan gluko sentrik kini mengalami perubahan dengan menggunakan HbA1C (Hemaglobin tipe A1C).

Pemeriksaan yang kini lebih dikenal dengan A1C tersebut merupakan suatu pemeriksaan gula darah yang dapat menggambarkan rata-rata kadar gula darah dalam waktu 2-3 bulan sebelumnya. Nilai A1C yang dianggap baik adalah 6,5 persen (6-7 persen).

www.orde-baru.blogspot.com