Senin, 24 Januari 2011

Beranda » Bagaimana Kokain Merusak Otak?

Bagaimana Kokain Merusak Otak?

Mengkonsumsi kokain tak hanya membuat orang kecanduan. Lebih dari itu, morfin bisa merusak otak pecandunya. Apa pasal?


Para peneliti telah menemukan bagaimana kokain merusak otak dan menjadi adiktif. Ini merupakan temuan pertama yang dapat terhubung terhadap aktivasi neuron khusus untuk perubahan para pecandu kokain. Hasilnya dapat membantu peneliti dalam mengembangkan cara-cara baru untuk mengobati orang-orang yang kecanduan obat-obatan.

Dipimpin oleh Mary Kay Lobo PhD, Postdoctoral Fellow di Departemen Neuroscience di Mount Sinai School of Medicine dan penulis pertama studi tersebut, peneliti menemukan bahwa dua neuron utama (D1 dan D2) dalam nukleus accumbens wilayah otak, sebuah bagian penting pusat pahala otak, efek berlawanan mengerahkan pada hadiah kokain. Aktivasi D1 menyebabkan kenaikan sedangkan neuron kokain aktivasi terhadap neuron D2 yang mengurang kecanduan kokain.

"Data menunjukkan suatu model di mana paparan kronis hasil kokain dalam ketidakseimbangan terhadap kegiatan di kedua neuron inti accumbens: peningkatan aktivitas di D1 neuron dikombinasikan dengan aktivitas menurun pada neuron D2,"

"Hal ini semakin menunjukkan bahwa sinyal BDNF-TrkB pada neuron D2 menengahi kegiatan ini yang menyebabkan penurunan neuron D2,"

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan optogenetics, teknologi untuk optikal kontrol aktivitas neuronal membuat tikus bergerak bebas. Demikian yang dinukil dari Times of India, Jumat (24/12/2010).

Pecandu kokain mirip dengan yang ditemukan saat mengaktifkan setiap neuron yang dicapai dengan mengganggu faktor neurotropik yang diturunkan dari otak, merupakan protein dalam otak yang dikenal karena keterlibatannya dalam kelangsungan hidup neuron, belajar, dan memberikan memori, dan melakukan penyalahgunaan narkoba melalui reseptor TrkB di neuron D1 atau D2.

"Informasi ini baru memberikan wawasan mendasar tentang bagaimana kokain merusak pusat otak, dan khususnya bagaimana kokain diferensial dapat memengaruhi dua subtipe saraf yang heterogen bercampur dalam accumbens inti,"

"Kita dapat menggunakan informasi ini untuk berpotensi mengembangkan terapi baru untuk kecanduan kokain, mungkin ditujukan untuk mengubah aktivitas neuronal selektif baik dalam subtipe saraf,"

Penemuan ini telah dipublikasikan di Science pada 15 Oktober lalu.

www.orde-baru.blogspot.com