Rabu, 17 April 2013

Beranda » Sembunyi di Pesantren, Imigran Rohingya Ditangkap

Sembunyi di Pesantren, Imigran Rohingya Ditangkap

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi, mengatakan, polisi kembali menangkap sembilan imigran Rohingnya, Myanmar, pada Rabu pagi 17 April 2013. "Kita tangkap di Ponpes Nahdlotul Khodirin Kecamatan Siliragung," kata AKBP Nanang Masbudi kepada wartawan.

Sembilan imigran yang ditangkap itu bernama Din, Abdullah, Umar Faruq, Muhammad Irfan, Abdul Munaf, Muhammad Milon, Samsul, Fori Dullah, dan Muhammad Amin. Seluruhnya berjenis kelamin laki-laki.

Kapolres Nanang, mengatakan, sembilan imigran itu sebelumnya menghuni ponpes tersebut bersama 55 imigran yang lebih dulu ditangkap polisi pada Sabtu lalu 13 April 2013. Namun saat polisi menggerebek ponpes itu, mereka berhasil melarikan diri.

Setelah kabur, sembilan imigran itu bersembunyi dari hutan ke hutan di Kecamatan Siliragung. Namun akhirnya mereka kembali lagi ke ponpes yang diasuh kyai kembar, KH. Nuruddin dan KH Khoeruddin itu. "Kita dapat laporan warga kalau ada imigran yang kembali ke ponpes, akhirnya kita tangkap," kata dia.

Kesembilan imigran itu dibawa ke Mapolres Banyuwangi untuk identifikasi. Setelah itu sekitar pukul 13.00 WIB, mereka dibawa ke Kantor Imigrasi Jember. Dengan demikian Polres Banyuwangi sudah menangkap 68 imigran Rohingnya.

Sebelumnya, Sabtu 13 April 2013, polisi Banyuwangi membongkar sindikat penyelundupan imigran Rohingnya yang akan mencari suaka ke Australia. Mereka ditampung sementara di Ponpes Nahdlotul Khodirin. Saat penggerebekan ke ponpes itu, 55 imigran berhasil ditangkap dan sisanya kabur. Mereka kemudian dibawa ke Kantor Imigrasi Jember pada Senin pagi 15 April 2013.

Kemudian, 4 imigran yang kabur berhasil ditangkap pada Senin siang 15 April. Mereka langsung dibawa ke Kantor Imigrasi Jember. Polres Banyuwangi baru menetapkan 1 orang sebagai tersangka yakni Iryanto Yahya Saka, 51 tahun, asal Desa Boni Boy, Kelapa Lima, Kupang.

Sementara itu, Kepala Bagian Reserse dan Kriminal Ajun Komisaris Bagus Ikhwan, mengatakan, akan memeriksa pengasuh ponpes, KH. Nuruddin dan KH Khoeruddin, pada Kamis besok 18 April 2013. Keduanya diduga kuat ikut terlibat karena menampung 68 imigran gelap itu. "Tapi statusnya masih saksi," kata dia.

IKA NINGTYAS

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston
Ustad Indonesia Orang Berpengaruh di New York


http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2013/04/17/brk,20130417-474013,id.html