Minggu, 14 April 2013

Beranda » Pencetak Naskah Ujian Nasional Masuk Daftar Hitam

Pencetak Naskah Ujian Nasional Masuk Daftar Hitam

Seorang pekerja mengangkat kardus berisi soal Ujian Nasional SMA di Universitas Negeri Jakarta (13/4). Soal tersebut akan didistribusikan ke rayon, lalu ke SMA-SMA di Jakarta Timur. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memastikan sudah mem-blacklist PT Ghalia Indonesian Printing yang dianggap bertanggung jawab atas mundurnya Ujian Nasional di 11 provinsi. "Tidak akan bisa ikut proyek lagi," kata Nuh di Jakarta, Senin, 15 April 2013.

Bukan hanya masuk ke dalam daftar hitam Kemendikbud, PT Ghalia akan dikenakan sanksi. Sanksi tersebut akan ditentukan selanjutnya seusai investigasi Inspektorat Jenderal Kemendikbud. Derajat kesalahan percetakan tersebut akan dipelajari sesuai hasil investigasi tersebut.

Investigasi Irjen Kemendikbud akan dilakukan setelah UN SMP usai. Nuh mengatakan, jangan sampai ikut mengacaukan UN SMP, "Jadi ya setelah Senin depan," kata dia.

Nuh menyatakan, tidak bisa terima alasan apapun yang diajukan oleh PT Ghalia. Karena menurutnya, saat mengikuti tender, PT Ghalia sudah mengetahui segala kewajibannya. Yaitu cakupan wilayah yang harus dipenuhi dan jumlah soal yang harus dan jumlah soal yang harus dicetak. "Lima percetakan lain memiliki problem yang sama, tapi bisa penuhi," kata dia. Nuh juga menyangkal adanya keterlambatan tender dan sentralisasi pencetakkan.

Sebelumnya diberitakan, jadwal ujian nasional untuk sebelas provinsi yang harusnya dilaksanakan hari ini, diundur menjadi Kamis, 18 April 2013. Hamzah Lukman, Direktur PT Ghalia Indonesia Printing, rekanan yang bertugas mencetak dan mendistribusikan soal ke wilayah tersebut, menuturkan perusahaanya salah perhitungan ihwal pengadaan.

Ditemui di kantor Kemendikbud Ahad lalu, Hamzah mengatakan sudah selesai mencetak soal, namun kesulitan dalam memasukan ke boks per sekolah. Dia menyesal, seharusnya tidak mencetak soal untuk seluruh provinsi kemudian memilah-milah per wilayah. Harusnya, kata dia, setiap mencetak untuk satu provinsi, soal langsung dimasukan ke boks kemudian baru menangani provinsi lain.

TRI ARTINING PUTRI

Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Baca juga:

@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Akun @SBYudhoyono Strategi Perbaiki Citra Demokrat
Cuit Perdana @SBYudhoyono Nanti Malam
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....


http://www.tempointeraktif.com/hg/pendidikan/2013/04/15/brk,20130415-473451,id.html