Senin, 15 April 2013

Beranda » CVR Lion Air Berhasil Ditemukan

CVR Lion Air Berhasil Ditemukan

Bangkai pesawat Lion Air yang jatuh ke laut di ujung landasan Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, (14/4). AP/Firdia Lisnawati

TEMPO.CO, Badung -Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air yang jatuh di laut Bali dekat Bandara Ngurah Rai berhasil ditemukan. Sesuai dengan target tim evakuasi, CVR berhasil ditemukan oleh 5 penyelam pada Senin sore, 15 April 2013.

Sama seperti perlakuan terhadap Flight Data Recorder (FDR), CVR juga akan diserahkan kepada pihak Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Dengan demikian, lengkap sudah dua kotak hitam yang menjadi bahan KNKT untuk melakukan investigasi. (Baca: Dugaan penyebab kecelakaan Lion Air di Bali)

Menurut General Manajer Angkasa Pura I Ngurah Rai, Purwanto, evakuasi awal ini tidak mudah. Saat penyelam berada di dalam air, air laut mengalami arus pasang. Sinar matahari sudah mulai redup sehingga keadaan di bawah laut mulai tidak jelas. Gelombang air laut juga meninggi. Penyelaman dimulai dari jam 15.00 hingga 17.00 WITA.

Setelah menemukan tumpuan buntut pesawat yang berada di bawah badan pesawat, posisi CVR agak sulit diselamatkan, dan ini sudah diprediksikan sejak dalam perencanaan. "Buntut pesawat dilubangi untuk mengambil CVR-nya," ujar Purwanto yang juga menjadi Ketua Emergency Operation Centre, Senin, 15 April 2013.

Setelah mengamankan CVR, tim evakuasi juga telah memindahkan potongan buntut pesawat ke darat. Evakuasi potongan terkecil ini dilakukan melalui jalur darat dengan menggunakan crane. Evakuasi berikutnya adalah memindahkan seluruh badan pesawat yang masih terendam air. Sebelum dipindahkan, badan pesawat tersebut akan dipotong menjadi beberapa bagian untuk memudahkan pemindahan.

Seluruh bagian pesawat nantinya akan dipindahkan ke area Angkasa Pura yang masih berada di kawasan bandara. Disamping menyusun skenario pemindahan di jalur darat, Purwanto mengatakan, pihaknya juga menyiapkan strategi kedua yakni pemindahan melalui jalur laut.

Evakuasi dengan cara ini akan dilakukan pada Selasa dinihari, 16 April 2013, pukul 01.30-05.00 WITA. Pada waktu ini, tidak ada jadwal penerbangan karena lalu lintas berisiko terganggu dengan aktivitas crane yang memiliki tinggi hingga 20 meter.

Di jalur tersebut, potongan pesawat akan diangkat dengan balon udara. Segala peralatan untuk balon udara ini telah disiapkan oleh TNI AL. Proses evakuasi ditargetkan rampung dalam 2 hingga 3 hari ke depan.

KETUT EFRATA


http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2013/04/15/brk,20130415-473621,id.html