Jumat, 19 April 2013

Beranda » Buku Cetak Pertama di Amerika akan Dilelang

Buku Cetak Pertama di Amerika akan Dilelang

TEMPO.CO, New York--Buku yang pertama kali dicetak di Amerika akan dilelang tahun ini. Diharapkan buku ini akan mencapai harga sekitar US$ 30 juta. The Bay Psalm Book, dicetak dan diterbitkan di Massachesetts pada 1640, adalah satu dari 11 buku yang merupakan hasil terjemahan dari 'Book of Psalms'. Buku ini tak pernah dilelang sejak 1947 ketika terjual pertama kali dengan mencapai rekor harga US$ 151 ribu, dengan nilai uang saat ini harga tersebut setara dengan US$ 11,5 juta. Harga itu adalah harga tertinggi untuk buku cetak kala itu.

The Bay Psalm Book ditulis oleh pendeta sekitar 20 tahun setelah mereka mendirikan koloni di Plymouth, Massachussets. Kolonis bernama John Cotton, Richard Mather dan John Eliot, yang menulis buku itu, mengirimkan sebuah versi dari psalm yang mereka yakini lebih dekat dengan keaslian Hebrew ketimbang yang mereka bawa dari Inggris.

"The Bay Psalm adalah sebuah keanehan misteri," ujar David Redden dari Sotheby. "Dengan itu, New England mendeklarasikan kemerdekaannya dari Church of England." Sementara biaya mencetak buku tersebut diperoleh dari Inggris.

Buku Bay Psalm edisi 1640 adalah buku yang pertama kali dicetak dan diadopsi oleh hampir semua jamaah di area Massachusetts. Ada sekitar 1.700 kopi dari Bay Psalm yang 11 di antaranya saat ini tersisa dalam kondisi kelengkapan yang beragam.

Buku yang akan dilelang kali iini datang dari koleksi Old South Church di Boston yang mempunyai dua kopi buku tersebut. Senior minister gereja tersebut, Nancy Tailor, mengatakan bahwa uang hasil penjualan tersebut akan digunakan membantu menjaga gedung bersejarah agar tetap bisa beroperasi dan membantu mengembangkan program-program baru. Buku ini akan melakukan perjalanan ke beberapa kota di Amerika sebelum dilelang pada 26 November.

BBC I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV
Bom Boston Dibuat dari Suku Cadang Mobil Mainan?
Korea Utara: Cabut Dulu Sanksi jika Ingin Dialog
Kasus Bom Boston Dipakai untuk Sebar Virus


http://www.tempointeraktif.com/hg/oops/2013/04/20/brk,20130420-474674,id.html