Selasa, 16 April 2013 | 01:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dengan pengguna Internet lebih dari 50 juta orang, baru memiliki pusat data (data center) seluas 20-30 m2. Padahal, data merupakan aset penting perusahaan dan negara yang harus dihindarkan dari risiko kehilangan atau kerusakan. Demikian disampaikan Direktur Enterprise & Wholesale PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) Muhammad Awaluddin, pada ajang Indonesia Digital Cloud Gathering, di Jakarta (11/4). Menurut Awaluddin, lebih dari 60 persen pusat data itu berada di Jakarta. Urutan kedua di Jawa Barat, dengan kualitas infrastruktur yang belum memadai. Akibatnya, seringkali pelayanan bisnis harus terhenti akibat gangguan pada pusat data. "Melalui program Indonesia Digital Cloud, Telkom memberikan solusi total untuk kebutuhan layanan data center dan cloud computing terintegrasi, dengan kapasitas dan fasilitas yang dapat disesuaikan kebutuhan," ujar Awaluddin. Dibangun dengan tingkat sekuritas tinggi dan end-to-end coverage andal, Indonesia Digital Cloud atau IndiCloud melindungi dan mengurangi risiko yang terjadi terhadap aset data penting perusahaan. Melalui program Indonesia Digital Cloud, pelaku bisnis dapat memanfaatkan layanan Infrastructur as a Service (iaaS) dan Software as a Service (SaaS).
http://www.tempointeraktif.com/hg/info_memo_bisnis/2013/04/16/brk,20130416-473624,id.html
