Senin, 24 Januari 2011

Beranda » Mainan Berteknologi Canggih Ternyata Membahayakan Anak

Mainan Berteknologi Canggih Ternyata Membahayakan Anak

Mainan anak-anak yang memiliki teknologi canggih dan mutakhir ternyata berpotensi membahayakan pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Orang tua musti pintar-pintar memilih yang mana mainan yang risikonya lebih kecil buat anak.


Banyak mainan anak-anak yang beredar di pasaran saat ini telah dirancang menggunakan teknologi terbaru dan paling mutakhir. Namun makin canggih sebuah mainan dibuat, ternyata bahayanya juga makin tinggi. Persoalan ini yang menurut para pakar keselamatan mainan, harus diwaspadai oleh orang tua atau siapapun yang ingin memberi hadiah bagi si kecil.

Bahan magnet yang kecil, baterei dengan jumlah banyak dan lampu laser adalah beberapa fitur yang terdapat dalam mainan modern yang sama bahayanya dengan bagian-bagian kecil dan tajam pada mainan konvensional. "Mainan adalah untuk bersenang-senang, sukacita, dan belajar," kata Rachel Weintraub, direktur keamanan produk Consumer Federation of America, Amerika Serikat.

"Mainan tersebut harus menjadi sumber segala hal dan harus seminimal mungkin potensi bahayanya. Orang tua perlu lebih waspada,” 

Product Safety Commission, cedera akibat mainan telah mengirim sekitar 235.000 anak-anak di Amerika Serikat masuk unit gawat darurat (UGD) untuk diobati pada 2008.

Sementara itu, 19 orang anak lainnya telah meninggal karena kecelakaan yang melibatkan mainan. Bahaya tersedak karena tertelan mainan kecil juga telah lama menjadi penyebab utama kematian pada anak-anak, sehingga mendorong pencantuman label peringatan pada permukaan barang dan merekomendasikan umur minimal untuk sejumlah mainan tertentu.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, menurut lembaga konsumen Amerika Serikat, mainan yang dikendarai atau dinaiki telah terbukti sebagai mainan yang paling berbahaya dibanding jenis lain yang beredar di pasaran. Pernyataan ini terkait dengan kasus kematian yang paling banyak dialami anak-anak pada 2008 lalu.

Misalnya ada dua orang anak yang sedang main kendaraan beroda tiga meninggal akibat tertabrak sepeda motor, dan dua lainnya jatuh terjungkal ke kolam renang lalu meninggal tenggelam. Sementara itu, jenis mainan lainnya yang bisa dinaiki tetapi tanpa motor penggerak tercatat menyebabkan lima kematian anak.

Mainan yang bisa dikendarai oleh anak ini juga menyebabkan cedera paling banyak. Bahkan, mainan motor-motoran yang tidak menggunakan mesin berperan sekitar 25 persen dari semua mainan yang berhubungan dengan cedera yang menyebabkan anak dirawat di rumah sakit.

“Statistik mengenai angka jumlah cedera ini berfungsi sebagai pengingat bagi para orang tua bahwa memilih mainan yang tepat hanyalah langkah awal dan selanjutnya adalah selalu waspada dan memantau saat anak-anak bermain,” tutur Dr Pete Kehoe, ahli optometri dari Illinois, Amerika Serikat dan juru bicara organisasi Prevent Blindness America.

"Jika sedikit saja Anda berpaling, maka Anda akan segera mendapatkan masalah (pada anak)," kata Kehoe. Orang tua juga harus memperhatikan dengan saksama soal bahaya baru yang ditimbulkan oleh mainan modern. “Sebagai contoh, mainan sekarang banyak yang memiliki magnet kecil tapi kuat, dan magnet ini telah terbukti sangat berbahaya,"

Bahaya muncul ketika seorang anak menelan lebih dari satu magnet. Kata Weintraub, magnet dapat tetap menyatu melalui dinding saluran pencernaan anak, yang berpotensi menyebabkan luka dalam atau penyumbatan dalam saluran dalam tubuh. "Hal ini dapat merobek atau mengganggu (bagian tubuh) melalui jaringan di usus anak," paparnya.

Selain itu, baterai kecil yang terdapat dalam mainan juga bahaya lain yang mungkin diterima anak-anak. Jika tertelan, baterai dapat tersangkut di kerongkongan dan menyebabkan kerusakan fatal pada jaringan dalam tubuh akibat terbakar arus listrik dari baterai.

Para ahli medis yang menyelidiki tentang bahaya baterai dalam mainan yang dipublikasikan jurnal Pediatrics pada Juni lalu menyebutkan, baterai yang tertelan harus dikeluarkan dari kerongkongan anak dalam waktu dua jam setelahnya untuk mencegah cedera serius atau kematian."Organisasi Consumers Union pernah melakukan presentasi di mana mereka meletakkan sepotong daging ham pada baterai dan memang terbakar," ujar Weintraub.

Pointer atau pena laser dan mainan dengan cahaya laser juga menimbulkan risiko bahaya. Contoh kasusnya terjadi di Swiss dimana seorang anak berusia 15 tahun bermain dengan pointer laser lalu dengan sengaja menyorotkan sinar laser ke matanya, akibatnya dia mengalami kebutaan permanen.

Permasalahan menyangkut soal ini telah dipublikasikan pada 9 September di jurnal New England Journal of Medicine. Bahkan bermain video game juga dapat menimbulkan masalah. “Terlalu banyak bermain video game dapat mengakibatkan kelelahan mata,” 

"Jika Anda berbuat sesuatu terlalu berlebihan, tentu itu tidak baik bagi Anda,"

"Anak-anak tidak boleh menghabiskan lebih dari 20 sampai 30 menit bermain video game tanpa penglihatannya beristirahat,” 

Bagi para orang tua yang ingin membahagiakan anak dengan membelikan mainan yang menyenangkan dan terhindar dari ancaman bahaya pada anak, sebaiknya mengikuti beberapa saran penting dari Weintraub dan Kehoe serta Prevent Blindness America .

Pertama, ikuti rekomendasi umur yang disebutkan pada kemasan mainan. “Rekomendasi tersebut biasanya disebutkan melalui iklan-iklan di media massa , juga melalui internet,” kata Weintraub. Pertimbangkan pula bagaimana seorang anak bermain dan berinteraksi dengan mainan tersebut. Misalnya, jika melihat anak memasukkan mainan ke mulutnya, segera sadari potensi bahaya tersedak.

Lalu, pastikan agar baterai dalam mainan yang menggunakan tenaga baterai tetap tersimpan erat dalam tempatnya dan tidak dapat dengan mudah dibuka oleh anak-anak. Jangan membeli mainan magnet untuk anak-anak yang masih suka memasukkan benda ke dalam mulut mereka.

Selain itu, selalu periksa semua bagian yang longgar, bagian tepi dan bagian ujung yang tajam dari mainan. Ketika membeli mainan yang bisa dikendarai, pastikan juga memberinya alat pelindung yang tepat dan pastikan anak mengenakannya. Yang paling penting adalah selalu mengawasi anak bermain sepanjang waktu.

Dan terakhir, jangan membeli perhiasan mainan untuk anak. "Perhiasan mainan sepert gelang, kalung dan lainnya yang terbuat dari logam memiliki potensi bahaya terkait dengan tingginya kadar timbal dan kadmium yang telah direkomendasikan agar orang tidak membelinya dan anak-anak tidak boleh bermain dengan itu,”

www.orde-baru.blogspot.com