Minggu, 23 Januari 2011

Beranda » Elemen Kolam Dibawah Lantai

Elemen Kolam Dibawah Lantai

Posisi kolam ikan tak harus selalu di taman atau di luar ruangan. Anda bisa menciptakannya di mana saja sesuai keinginan, sekalipun elemen tersebut berada tepat di bawah ruang tamu ataupun ruang keluarga.

Mengaplikasikan kolam ikan di dalam rumah sungguh menyenangkan. Selalu ada kesan segar, alami, dan sejuk yang dikeluarkan oleh suara gemercik air. Tak heran, kolam kerap dianggap sebagai elemen yang bisa memberi kesan tersendiri bagi Anda yang memilikinya. Menariknya, kolam tak lagi menjadi sekadar pelengkap sebuah taman rumah. Kini, kolam yang diadopsi untuk mempercantik lantai ruang pun ada.

“Sebenarnya kolam ikan tidak mesti berada di luar ruangan atau di taman. Posisinya bisa Anda ciptakan di mana pun sesuai keinginan Anda. Bahkan, jika Anda menginginkan kolam ikan berada tepat di bawah lantai ruang tamu, itu jelas bisa,”

Namun, untuk membuat kolam yang didesain sebagai lantai umumnya membutuhkan dana lebih banyak dibandingkan kolam yang dibuat biasa. Bila diperkirakan estimasi biayanya pada kisaran Rp2,5 juta per meter persegi.

“Konsep ini lebih mahal karena untuk kaca temperednya saja butuh kocek hampir Rp1 juta per meter persegi. Belum perlengkapan yang lain,”

Meskipun relatif mahal, ternyata membuatnya tidak terlalu sulit. Caranya hampir sama seperti Anda membuat kolam di taman. Sesuatu yang membuatnya berbeda, selain sistem sirkulasi air dan udara serta waterproofing-nya, Anda juga harus memperhatikan struktur dan konstruksi detail kolam tersebut, plus bangunan secara keseluruhan.

Secara konstruksi, Briyan menuturkan, cara membuat kolam ini hampir sama seperti membuat pelat lantai atas pada bangunan dua lantai. Namun, bagian pelat lantai diganti materialnya dengan kaca laminated tempered yang diletakkan pada media yang supportnya harus benar-benar dalam keadaan rata, seperti struktur beton atau rangka baja.

Sementara untuk peredam getarannya, gunakan karet atau lem antara kaca dan media bagian bawahnya dan antarmodul kaca itu sendiri. Hal serupa dikatakan arsitek Yos Villys Yoenan.

Dia menyatakan, sebenarnya konstruksi kolam bawah lantai cukup sederhana. Tinggal membuat tanggul kolam sesuai model yang diinginkan, apakah bulat atau persegi. Setelah itu, di sekeliling kolam dibuat waterproofing agar tidak terjadi perembesan air. Material tanggulnya bergantung pada luas kolam.

Yos menyarankan, jika luas kolam yang ingin dibuat luas, sebaiknya gunakan struktur besi lalu dicor. Atau bila kolam dibuat kecil dan rendah, bisa menggunakan batu bata sebagai tanggul. Lalu pada bagian atasnya tinggal diaplikasikan kaca tempered dengan ketebalan 12 mm untuk tiap 1 meter persegi agar kuat bila diinjak.

“Jangan lupa, gunakan penjepit kaca dari stainless atau besi yang cukup kuat untuk menopang kaca tersebut agar tidak bergeser saat ada pergerakan kaki ketika Anda berjalan di atasnya,”

Selanjutnya kebutuhan lain, yaitu cahaya buatan. Sebagaimana kolam ikan pada umumnya, kolam di lantai juga membutuhkan lampu untuk menerangi bagian “ruang” bawahnya. Untuk itu, Briyan menyarankan, perhatikan saat pemasangan instalasinya guna terhindar dari masalah korsleting pada arus listrik yang diakibatkan air kolam.

Begitu pun mengenai penempatan pompa air, pompa oksigen, dan aksesori lain, tentu harus disesuaikan dengan kondisi di lokasi.

“Dan, pastikan ada sirkulasi udara untuk masuk ke dalam kolam ikan tersebut. Jangan sampai hampa udara akibat tertahan kaca,”

www.orde-baru.blogspot.com