Senin, 10 Januari 2011

Beranda » Diabestes Meningkat, Resiko Kematian Juga Semakin Dekat

Diabestes Meningkat, Resiko Kematian Juga Semakin Dekat

Penyaklit diabetes atau biasa dikenal dengan kencing manis ternyata lebih berbahaya dibanding penyakit lainnya. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, seseorang berusia 50 tahun ke atas yang menderita diabetes meninggal enam tahun lebih cepat dibanding mereka yang tidak terkena diabetes.

Kesimpulan ini membuktikan bahwa kematian dini bukan hanya karena serangan jantung atau stroke. Apalagi, risiko kematian prematur meningkat sampai tiga kali lipat pada mereka yang menderita diabetes di pertengahan usia.

Sementara kebanyakan orang masih berpikir kalau serangan jantung adalah penyebab utama kematian pada mereka yang berusia di atas 50 tahun. Diabetes terbukti telah dikaitkan dengan yang jauh lebih luas implikasi kesehatannya daripada dugaan semula.

“Ini cukup menyapu perhatian publik secara luas,”

Kesimpulan studi ini dipublikasikan pada Kamis (3/3) di jurnal New England Journal of Medicine. Diabetes yang merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat, menyerang sekitar 26 juta warga Amerika atau 8 persen, di antaranya termasuk tujuh juta yang belum didiagnosis.

Gula darah tinggi dapat merusak saraf dan pembuluh darah dan merupakan penyebab utama penyakit jantung. Penelitian terbaru ini tidak mencakup partisipan yang sudah menderita penyakit jantung ketika dia terdaftar. Peserta dipantau selama 13,5 tahun dan selama itu terdapat lebih dari 123.000 kematian.

Secara keseluruhan, angka kematian tertinggi dari segala penyebab itu adalah akibat diabetes. Para peneliti juga tidak lupa memperhitungkan faktor risiko lain yang dapat memengaruhi hasil seperti umur, jenis kelamin, merokok, dan berat badan.

Peneliti mengungkapkan bahwa orang-orang dengan diabetes memiliki dua kali lipat risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke, dibandingkan dengan yang tanpa gangguan. Namun, mereka juga menemukan fakta bahwa penderita diabetes memiliki risiko 25 persen lebih tinggi meninggal akibat kanker dan lebih mungkin meninggal karena berbagai penyakit termasuk infeksi, paru-paru, dan gagal ginjal. Sebenarnya, belum diketahui secara pasti bagaimana diabetes meningkatkan risiko tersebut.

Namun, kata para peneliti, dalam kasus penyakit infeksi, bisa jadi diabetes yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Diabetes dapat menyebabkan masalah penglihatan dan hilangnya rasa pada kaki. Danesh menuturkan, satu temuan menarik adalah risiko lebih tinggi bunuh diri pada mereka dengan diabetes. Dia menyatakan,penelitian lain telah mengaitkan diabetes dengan depresi.

“Pencegahan dini diabetes bisa dimulai dengan mencoba menormalkan kadar glukosa darah pada orang yang menderita diabetes, melalui diet, olahraga, dan obat,”

www.orde-baru.blogspot.com