Selasa, 11 Januari 2011

Beranda » Bukan Air Es Penyebab 'Kembar Air' Bumil

Bukan Air Es Penyebab 'Kembar Air' Bumil

Anda sedang hamil 6 bulan. Dari dulu, Anda suka sekali meminum air putih, utamanya air dingin atau pakai es batu.

Belakangan, Anda khawatir karena banyak orang bilang Anda bisa mengalami kembar air karena kebanyakan minum air putih atau air es. Kenali apa itu kembar air dan penyebabnya.

dr. Reza Kamal, SpOG dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok memaparkan, kembar air adalah istilah yang biasa digunakan oleh awam. Istilah medis disebut dengan polihidramnion, yaitu jumlah air ketuban yang lebih banyak dari normal, yakni mencapai 1,5 liter – jumlah air ketuban normal di bawah angka tersebut.

Air ketuban mempunyai fungsi melindungi janin dan agar janin bisa bergerak bebas. Air ketuban diproduksi oleh selaput ketuban, plasenta (ari-ari), tali pusat, cairan paru janin dan air seni janin. Tapi, bila jumlah air ketuban tersebut melebihi batas normal, perlu diwaspadai.

Pasalnya, selain kecacatan, polihidramnion juga bisa menyebabkan persalinan prematur – menyebabkan angka kesakitan bayi meningkat - akibat peregangan rahim yang berlebihan.

Macam Polihidramnion

Terjadinya polihidramnion berkisar antara 0,6 persen hingga 3,3 persen dari kehamilan. Menurut macamnya, dapat dibagi menjadi dua:

1. Polihidramnion akut yaitu polihidramnion yang sering terjadi pada trimester kedua, terjadi cepat dalam hitungan hari, tetapi ini jarang terjadi.

2. Polihidramnion kronik yaitu polihidramnion yang terjadi secara bertahap dan sering terjadi pada trimester ketiga.

Sebab Polihidramnion

Bumil bisa mencurigai apakah dirinya mengalami polihidramnion. Ciri-cirinya adalah besar perut bumil lebih besar dari usia kehamilan normal dan agak sulit ketika meraba bagian janin di perut. Jika terjadi hal demikian sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Penyebab terjadinya polihidramnion bisa karena faktor ibu dan janin. Kelainan pada Ibu yang bisa menyebabkan polihidramnion adalah penyakit Diabetes Mellitus. Sedangkan kelainan janin bisa karena kelainan kromosom atau kelainan struktur atau anatomi dari janin.

Tetapi tidak semua polihidramnion mempunyai kelainan tersebut. Kelainan yang sering menyebabkan polihidramnion adalah kelainan saraf pusat dan kelainan sistem gastrointestinal (sistem pencernaan) dan kelainan saluran kencing janin.

Penyebab polihidramnion bukanlah gara-gara kebanyakan minum air putih atau air es. Jadi, sering minum air putih atau air es sama sekali tidak berpengaruh pada keadaan ini.

Pentingnya Deteksi Dini

Pemeriksaan USG penting untuk mendeteksi dini adanya polihidramnion. Pada usia kehamilan 12 sampai 14 minggu, pemeriksaan USG Transvaginal bisa dilakukan untuk mengukur ketebalan dinding belakang leher janin (Nuchal Translucency) dimana ukuran kurang dari 6 mm adalah normal. Tapi bila ukurannya lebih dari 6 mm, patut dicurigai adanya kelainan kromosom. Sedangkan untuk struktur janin bisa dinilai saat usia kehamilan 20 minggu.

Pengambilan cairan ketuban atau cairan amnion juga merupakan pemeriksaan penting untuk melihat adanya kelainan pada janin. Dalam dunia kedokteran disebut amniocentesis – juga dilakukan untuk terapi polihidramnion. Ini dilakukan bila BuMil merasa sesak dan mengganggu aktivitas. Tapi bila tidak ada keluhan, tidak perlu melakukan amniocentesis.

Periksa Kesehatan Prahamil

Untuk menghindari terjadinya polihidramnion, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan prahamil guna mengetahui apakah ada penyakit seperti diabetes dan infeksi TORCH yang bisa menyebabkan kelainan sistem saraf pusat.

Kemudian setelah Moms hamil, jaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan sehat dan vitamin yang diberikan bidan atau dokter, serta periksakan kesehatan kehamilan secara teratur. Setiap keluhan dan perubahan yang tidak normal sebaiknya segera informasikan kepada dokter.

www.orde-baru.blogspot.com