Minggu, 02 Januari 2011

Beranda » Alasan Pria Diam Seribu Bahasa ??

Alasan Pria Diam Seribu Bahasa ??

Anda mungkin merasa sulit memahami isi hati pasangan. Pasalnya, si dia lebih senang membagi cerita penting dalam hidupnya dengan orang lain dibandingkan dengan Anda.


Inilah yang membuat wanita tidak habis pikir sang pujaan hati tidak bisa berbagi cerita kepadanya. Mungkin Anda termasuk salah satu dari banyak wanita yang kekasihnya memilih untuk mencari nasihat dari orang lain daripada Anda sebagai pasangannya.

Ingin tahu alasan apa saja yang membuat pria diam seribu bahasa dan tak menceritakan permasalahannya pada Anda? Simak penjelasannya seperti dilansir dari Datingtips.


Merasa tak nyaman

Ini tidak berarti bahwa pasangan tidak memercayai Anda. Pasangan hanya khawatir tentang reaksi Anda terhadap apa yang akan dikatakannya. Atau dalam hal ini, pasangan mungkin takut melihat reaksi Anda nanti.

Perlu Anda ketahui, pria cenderung tidak nyaman menunjukkan ekpresi sedih atau frustasi mereka terhadap wanita, terlebih pada wanita yang mereka cintai sekalipun.

Tak ingin membebani Anda

Pria cenderung dibesarkan menjadi sosok yang mandiri. Pola asuh seperti ini jelas membuat pria menjadi independen.

Selain itu, pria umumnya selalu ingin mandiri dalam menyelesaikan masalahnya. Mereka pun tidak tertarik menggunakan hati untuk menyelesaikan setiap masalah, melainkan insting mereka sendiri. Alasan inilah yang membuat pasangan tidak ingin melibatkan Anda sebagai pasangannya.

Tidak ingin menyakiti Anda

Ada kemungkinan bahwa kehadiran mantan kekasih masih mengganggunya atau ada orang baru yang telah memasuki hidupnya, dan dia masih bingung akan hal ini. Oleh sebab itu, dia tidak ingin membahasnya karena tidak ingin menyakiti hati Anda.


Pasangan menyangkal

Mungkin seseorang yang dekat dengannya telah pergi untuk selama-lamanya dan dia tidak bisa menghadapi kesedihan tersebut. Perlu Anda pahami bahwa pria tidak bangga menunjukkan kesedihannya, karena mereka dituntut bisa kuat menghadapi masalah seberat apa pun. Dan dengan bersedih, ini dinilai sebagai tanda kelemahan.

Jika pasangan dibesarkan oleh orangtua yang konservatif, dia mungkin terlalu terperangkap dalam gagasan ini. Dalam hal ini, pasangan berada dalam keadaan emosional yang cukup terguncang, namun takut mengaku pada Anda akan kesedihannya. Pasangan takut Anda akan memandang rendah karena tidak mampu mengendalikan emosi.

www.orde-baru.blogspot.com